Mengemudi mobil modern di kota-freepik-freepik
Selain itu, pengalaman berkendara dengan mesin turbo sering dianggap lebih menyenangkan oleh banyak pengemudi.
Tenaga yang lebih besar memungkinkan akselerasi yang lebih cepat, yang sangat dihargai oleh penggemar mobil.
Mesin turbo juga memberikan torsi yang lebih tinggi pada putaran rendah, yang berarti mobil dapat melaju dengan lebih responsif dan gesit.
Inilah salah satu alasan mengapa mesin turbo sering digunakan dalam mobil sport dan kendaraan performa tinggi.
BACA JUGA:UPGRI berhasil melaju ke Semifinal usai taklukkan UKMC dengan Skor 2-1.
BACA JUGA:Polsri berhasil Menang telak 5-1 atas Binas, di Turnamen Futsal piala Pangdam II/ Sriwijaya
Meski begitu, mesin turbo juga memiliki beberapa kekurangan. Salah satu masalah utama adalah biaya perawatan yang lebih tinggi.
Mesin turbo memiliki lebih banyak komponen yang kompleks, seperti turbocharger itu sendiri, yang memerlukan perawatan khusus.
Jika tidak dirawat dengan baik, turbocharger dapat rusak dan biaya penggantiannya tidak murah.
Selain itu, karena mesin turbo bekerja pada tekanan yang lebih tinggi, mereka cenderung lebih panas, yang dapat menyebabkan masalah keausan pada mesin jika tidak didinginkan dengan baik.
Di sisi lain, mesin non-turbo, atau mesin naturally aspirated, lebih sederhana dalam hal desain dan perawatan.
Mesin non-turbo cenderung lebih tahan lama karena bekerja pada tekanan yang lebih rendah, dan sering kali lebih stabil dalam jangka panjang.
Namun, karena tidak ada perangkat tambahan seperti turbocharger, mesin non-turbo membutuhkan kapasitas yang lebih besar untuk menghasilkan tenaga yang sama dengan mesin turbo.
Ini berarti bahwa mobil dengan mesin non-turbo cenderung lebih boros bahan bakar, terutama saat digunakan dalam kondisi jalan yang menuntut tenaga besar.