BACA JUGA:Permintaan e-Paspor di Palembang Alami Kenaikan Signifikan
BACA JUGA:Gencarkan Vaksinasi Rabies dan Sterilisasi untuk Kendalikan Populasi Anjing di Sumatera Selatan
Alat-alat penerbitan berbasis cloud juga memungkinkan kolaborasi antar penulis, editor, dan penerbit di berbagai lokasi secara real-time.
Ini tidak hanya meningkatkan efisiensi, tetapi juga mempercepat waktu penerbitan, yang sangat penting dalam dunia yang terus berubah dan bergerak cepat seperti sekarang.
Dalam sistem ini, buku hanya dicetak ketika ada pesanan, sehingga penerbit tidak perlu mencetak dalam jumlah besar dan menyimpan stok yang belum tentu laku di pasaran.
Sekaligus memberi fleksibilitas bagi penulis independen atau penerbit kecil untuk menawarkan karya mereka tanpa harus khawatir tentang biaya cetak awal yang tinggi.
BACA JUGA:Pengamat: Anggaran Pojok Pikiran Rp250 Miliar dalam APBD Palembang 2025 Patut Dipertanyakan
Print-on-demand juga menjadi solusi yang ramah lingkungan karena mengurangi pemborosan kertas dan bahan lainnya.
Tak hanya itu, teknologi augmented reality (AR) dan virtual reality (VR) mulai merambah dunia penerbitan, terutama dalam penerbitan konten pendidikan dan hiburan.
AR dan VR memungkinkan penerbit menciptakan pengalaman interaktif bagi pembaca, yang tidak mungkin dilakukan dengan format cetak tradisional.
Buku anak-anak, misalnya, kini dapat menghadirkan gambar-gambar interaktif yang hidup melalui penggunaan AR, memberikan pengalaman membaca yang lebih imersif.
Sementara itu, dalam bidang pendidikan, AR dan VR memungkinkan para pelajar untuk memvisualisasikan konsep-konsep yang sulit dipahami, seperti anatomi manusia atau mekanisme mesin, dengan cara yang lebih mendalam dan menarik.