Film ini merupakan sekuel dari film epik terkenal Gladiator yang dirilis pada tahun 2000, dan dipimpin kembali oleh sutradara legendaris Ridley Scott.--Foto: Instagram@ denzelwashington.official
Bukan pertama kalinya seorang aktor mempertahankan aksen aslinya dalam sebuah film berlatarkan sejarah atau budaya tertentu.
Dalam beberapa produksi lainnya, terutama yang bertema sejarah, penggunaan aksen asli aktor menjadi perdebatan panjang.
Beberapa berpendapat bahwa aksen sangat penting dalam membangun autentisitas dunia film, sementara yang lain merasa bahwa akting dan penyampaian emosi jauh lebih penting dibandingkan detail kecil seperti aksen.
Dalam kasus Washington di Gladiator 2, keputusannya tersebut tampaknya lebih didasarkan pada pilihan artistik yang disengaja.
BACA JUGA:BMKG Prediksi Cuaca Palembang Akan Berawan Hingga Hujan
BACA JUGA:Verifikasi Bantuan Hukum di Musi Banyuasin oleh Kemenkumham Sumsel
Meski aksennya mendapat kritik, Washington tetap optimistis terhadap film ini dan terutama terhadap Ridley Scott, sutradara yang ia puji sebagai inspirasi utamanya untuk bergabung dalam proyek tersebut.
Dalam wawancara lain dengan Empire, Washington menyatakan bahwa bekerja dengan Scott selalu memberikan dorongan kreatif baginya, mengingat keduanya pernah bekerja sama di masa lalu.
Ia menyinggung bagaimana ia terinspirasi oleh semangat Ridley Scott, yang meskipun sudah berusia 86 tahun, masih sangat bersemangat dalam membuat film-film berkualitas.
"Hanya ada sedikit film yang tersisa untuk saya buat yang benar-benar memikat saya," ujar Washington.
"Saya harus merasa terinspirasi oleh pembuat filmnya, dan Ridley Scott selalu berhasil menginspirasi saya. Kami memiliki hubungan yang hebat sejak awal, dan hingga kini, ia masih penuh gairah tentang hidup dan film berikutnya. Dia benar-benar inspirasi bagi semua orang."
Dalam Gladiator 2, Denzel Washington beradu akting dengan sejumlah aktor ternama lainnya, termasuk Paul Mescal yang memerankan tokoh utama, Lucius, yang merupakan anak dari karakter Lucilla dalam film pertama.