PALEMBANG, PALTV.CO.ID - Ratusan ojol melakukan aksi demostrasi di depan Kantor Gubernur Sumatera Selatan pada hari Rabu, 2 September 2024.
Aksi damai ini merupakan lanjutan dari demonstrasi yang dilakukan oleh ribuan Ojol di Jabodetabek beberapa waktu lalu, mengenai penyesuaian tarif antara aplikator dan mitra yang dinilai tidak sesuai.
Ketua Asosiasi Driver Online Sumatera Selatan (ADO Sumsel) Asrul Indrawan mengatakan, aksi ini bertujuan untuk menyuarakan aspirasi dari para driver kepada Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan.
ADO Sumsel minta Pemprov Sumsel agar menjadi penengah dan membantu Ojol lantaran sudah tidak tahan dengan promo yang dibuat oleh aplikator.
BACA JUGA:Sejumlah SPBU di Kota Palembang Akan Membatasi Pembelian BBM
BACA JUGA:Pemkot Palembang Gelar Sosialisasi Srikandi dan Pencanangan GNSTA
Asrul Indrawan, Ketua ADO Sumsel, Senin (2/9/2024).-Ilham Wahyudi-PALTV
“Kita meminta kepada pemerintah untuk hadir membantu. Kita sudah tidak tahan lagi dengan paket hemat yang dibuat oleh aplikator,” ujar Asrul Indrawan.
Menurut Asrul, paket hemat yang dibuat oleh para aplikator untuk menjaga agar konsumen tidak berkurang. Namun dengan hal itu malah para mitra yang menjadi korban.
“Maka dari itu, hal tersebut harus diatur dengan sebuah regulasi dari pemerintah mengenai batas tarif minimum dan maksimum, sehingga aplikator bisa membuat tarif dan mengikuti aturan tersebut,” terangnya.
Lebih lanjut ia menjelaskan, untuk tarif idealnya itu Rp4.000 sampai Rp5.000 per kilometer. Namun saat ini tarif untuk jarak 4 kilometer hanya dibayar Rp5.000 sehingga merugikan para driver.
BACA JUGA:Menggali Potensi IUMKM di Sumsel, Strategi dan Tantangan di Era Digital
BACA JUGA: Kilau Anak Bangsa: Kecil-kecil Punya Talenta, Kisah Hanabelle Sawyer Runner-up Miss Cilik Indonesia
“Kami meminta para aplikator untuk menyudahi perang tarif ini. Taati aturan pemerintah yang ada, sehingga para driver dapat bekerja dengan nyaman dan kembali membawa uang yang cukup untuk keluarga,” tegas Ketua ADO Sumsel Asrul Indrawan.
Massa driver Ojol membentangkan spanduk bertuliskan “Potongan Melambung Tinggi Susu Tak Terbeli” saat aksi damai di Kantor Gubernur Sumatera Selatan, Senin (2/9/2024).-Ilham Wahyudi-PALTV