Desain eksterior BMW X7 juga elegan dengan aksen grill chrome pada bagian depan, yang menjadi ciri khas SUV mewah.
Selain BMW X7, ada juga Lexus LX 600 VIP dari pabrikan Jepang. SUV ini ditawarkan dengan harga Rp3,59 miliar, lebih mahal dari BMW X7 namun masih lebih murah dari Mercedes-Maybach GLS 600.
Lexus, yang merupakan divisi mobil mewah dari Toyota, menawarkan mesin V6 Twin-turbo pada model LX 600 VIP 4-Seater.
BACA JUGA: Lindungi Kulitmu Sekarang Juga! Sebelum Terlambat
BACA JUGA:Hari Terakhir Pendaftaran, KPU di Sumatera Selatan Akan Buka Pelayanan Hingga Tengah Malam
Mesin ini mampu menghasilkan tenaga sebesar 409 HP dengan kecepatan maksimum 210 km per jam. Seperti halnya pesaingnya dari Jerman, Lexus LX 600 VIP juga memiliki desain eksterior yang mewah dan fitur interior yang canggih.
Fenomena mobil mewah dengan pelat nomor DPR RI ini bukan pertama kali terjadi.
Kendaraan-kendaraan dengan label tersebut kerap kali menjadi sorotan publik, terutama karena dianggap tidak sejalan dengan semangat kesederhanaan dan transparansi yang seharusnya dijunjung oleh para wakil rakyat.
Mobil mewah seperti Mercedes-Maybach GLS 600 sering kali dianggap sebagai simbol kemewahan yang berlebihan, terutama di tengah situasi ekonomi yang tidak menentu.
BACA JUGA: Luka Batin yang Berdarah Kisah Nyata Korban PTSD
BACA JUGA:Bridgestone Indonesia Gunakan Mobil Listrik untuk Pengiriman Ban
Meskipun demikian, kehadiran mobil-mobil mewah di kalangan pejabat dan wakil rakyat sudah menjadi hal yang lumrah.
Bagi sebagian orang, kendaraan seperti Mercedes-Maybach GLS 600 bukan hanya alat transportasi, tetapi juga simbol status dan prestise.
Di sisi lain, tidak sedikit pula yang mengkritik penggunaan mobil mewah oleh pejabat, dengan alasan bahwa hal tersebut bisa menimbulkan kesan bahwa mereka lebih mementingkan gaya hidup mewah daripada kepentingan rakyat.
Secara keseluruhan, Mercedes-Maybach GLS 600 tetap menjadi salah satu pilihan utama bagi mereka yang mencari kendaraan dengan performa tinggi, kenyamanan luar biasa, dan tentu saja, prestise yang tidak tertandingi.
BACA JUGA: Di Balik Topeng Feminisme, Apa yang Sebenarnya Mereka Inginkan?