PALEMBANG, PALTV.CO.ID - Kendati kini titik panas atau hotspot terpantau mengalami penurunan, setelah dalam beberapa hari terakhir turun hujan secara merata di Provinsi Sumatera Selatan.
Upaya mitigasi kebakaran hutan dan lahan (karhutla) masih tetap dilaksanakan pihak Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Sumatera Selatan.
Mitigasi dilakukan lantaran pada puncak musim kemarau diprediksi potensi karhutla akan mengalami peningkatan.
Kepala Pelaksana (Kalaksa) BPBD Sumsel, Iriansyah mengatakan, guna mitigasi karhutla Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan dan pihak BPBD Sumsel sudah dibantu pemerintah pusat.
BACA JUGA:Lion Air Tujuan Bengkulu-Jakarta Sempat Dialihkan Pendaratan di Palembang
BACA JUGA:Siswa SMA Tewas dengan Puluhan Tusukan, Sebilah Pisau Ditemukan di Lokasi
Helikopter Water Boombing.--Dokumentasi PALTV
Di antaranya dengan pengadaan dua unit helikopter water boombing, satu unit Helikopter dan satu unit pesawat patroli.
Eskalasi karhutla sendiri diprediksi akan terjadi pada Juli, Agustus dan September 2023 yang merupakan puncak kemarau.
Iriansyah, Kepala Pelaksana BPBD Sumsel.-Sandy Pratama-PALTV
Seiring dengan hal tersebut, Pemerintah pusat akan kembali memberikan bantuan pesawat maupun lainnya untuk menangani Karhutla.
“Eskalasinya nanti, kebakaran hutan dan lahan meningkat pada bulan-bulan Juli, Agustus, September. Nah, bersamaan dengan itu juga nanti pemerintah pusat akan merelokasikan lagi pesawat, bantuan heli water boombing di Sumatera Selatan. Melihat Eskalasi dari kebakaran hutan dan lahan,” pungkas Kepala Pelaksana BPBD Sumsel Iriansyah.*