Puteran ini diisi dengan campuran bahan es krim dan kemudian diputar-putar dengan menggunakan tangan atau mesin khusus.
BACA JUGA:Hari Minggumu Gitu-gitu Aja? Begini Cara Menikmati Minggu dengan Romantis bersama Pasangan
BACA JUGA:Menjelajahi Potensi Tersembunyi Air Mineral, Manfaat yang Belum Diketahui
Keunikan utama es puter terletak pada proses pembuatannya yang masih sangat tradisional. Tidak seperti es krim pada umumnya yang dibekukan dalam freezer, es puter dihasilkan melalui pengadukan manual atau mesin pengaduk khusus.
Pengadukan ini memberikan tekstur yang khas pada es puter, yang lebih padat dan lembut dibandingkan dengan es krim konvensional.
Rasa es puter juga sangat khas dan autentik. Susu kelapa memberikan sentuhan yang segar dan lembut, sedangkan gula memberikan rasa manis yang pas. Beberapa penjual es puter juga menambahkan bahan tambahan seperti potongan buah-buahan atau kacang-kacangan untuk memberikan variasi rasa dan tekstur yang lebih menarik.
Es Puter memiliki cita rasa yang unik dan khas. Kelezatan santan kelapa yang manis dan segar memberikan sensasi yang menyegarkan ketika disantap. Rasanya yang creamy dan lembut membuat Es Puter menjadi minuman yang cocok untuk dinikmati kapan saja, terutama saat cuaca sedang panas.
BACA JUGA:Recharge and Reconnect: Mengoptimalkan Quality Time dengan Keluarga di Hari Libur
BACA JUGA:Hancurkan Israel, Uruguay Melenggang ke Final Piala Dunia U-20 Menantang Italia
Selain rasanya yang enak, Es Puter juga memiliki nilai gizi yang baik. Santan kelapa kaya akan lemak sehat, sedangkan es serut memberikan rasa segar dan menghidrasi tubuh.
Meskipun mengandung gula, Es Puter tetap menjadi minuman yang populer karena porsinya yang kecil dan kelezatannya yang sulit ditolak.
Bagi penggemar Es Puter, menikmati segarnya Es Puter adalah pengalaman yang tak terlupakan. Sensasi lembutnya es dan cita rasa santan kelapa yang khas menciptakan kepuasan tersendiri bagi lidah yang mencobanya.
Es Puter juga menjadi salah satu ikon kuliner Indonesia yang patut disajikan kepada wisatawan asing untuk memperkenalkan kekayaan budaya Indonesia.*