Sistem David's Sling, atau Ketapel Daud, dirancang untuk mencegat rudal balistik jarak menengah yang ditembakkan dari jarak 100 km hingga 200 km.
Selain itu, David's Sling juga mampu menembak jatuh pesawat, pesawat tak berawak, dan rudal jelajah. Sistem ini merupakan hasil kerjasama antara Rafael Advanced Defense Systems dari Israel dan Raytheon Co dari Amerika Serikat.
BACA JUGA:Pesan Khusus Kakanwil Kemenkumham Sumsel kepada Tenaga Kesehatan Lapas Kelas IIA Lubuklinggau
Iron Dome
Sistem Iron Dome, atau Kubah Besi, adalah pertahanan udara jarak pendek yang efektif untuk mencegat roket yang ditembakkan oleh kelompok Islamis Palestina, Hamas, dari Gaza.
Dikembangkan oleh Rafael Advanced Defense Systems dengan dukungan AS, Iron Dome mulai beroperasi pada tahun 2011.
Setiap unit Iron Dome yang dipasang di truk dilengkapi rudal yang dipandu radar untuk menghancurkan ancaman jarak pendek seperti roket, mortir, dan pesawat tak berawak di udara.
BACA JUGA:M Iqbal Alisyahbana Jadi Pj Bupati OKU Gantikan Teddy Meilwansyah yang Ikut Pilkada
BACA JUGA:7 Manfaat Minyak Kelapa untuk Rambut yang Sayang untuk Dilewatkan
Iron Dome memiliki kemampuan untuk menentukan apakah sebuah roket akan menghantam daerah berpenduduk; jika tidak, roket tersebut akan dibiarkan mendarat tanpa tindakan lebih lanjut.
Sistem ini awalnya dirancang untuk melindungi area seukuran kota dari roket dengan jangkauan antara 4 hingga 70 km, namun cakupannya kini telah diperluas.
Pada tahun 2020, Rafael mengirimkan dua baterai Iron Dome kepada Angkatan Darat AS. Ukraina juga mengajukan permintaan untuk mendapatkan sistem ini dalam perangnya melawan Rusia, namun Israel sejauh ini hanya memberikan dukungan kemanusiaan dan pertahanan sipil kepada Kyiv.
Versi angkatan laut dari Iron Dome yang melindungi kapal dan aset berbasis laut mulai digunakan pada tahun 2017.
BACA JUGA:Tantangan Penurunan Penjualan Mobil Listrik di Benua Eropa