PALTV.CO.ID - Saat ini, teknologi hybrid telah menjadi pilihan utama bagi berbagai produsen mobil global.
Teknologi ini mengkombinasikan mesin pembakaran internal, baterai, dan motor listrik untuk menyediakan dua sumber tenaga sekaligus, dengan tujuan utama mengurangi emisi dan meningkatkan efisiensi bahan bakar.
Pada awalnya, mayoritas sistem hybrid yang tersedia di pasar mengadopsi konsep paralel, di mana mesin bensin akan secara otomatis menyala untuk menggerakkan roda saat baterai tidak lagi mampu melakukannya.
Energi listrik dalam sistem ini umumnya hanya digunakan pada kecepatan rendah atau bekerja bersamaan dengan mesin pembakaran untuk memberikan dorongan tambahan.
BACA JUGA:Tantangan Penurunan Penjualan Mobil Listrik di Benua Eropa
BACA JUGA:Memahami Fungsi dan Manfaat Rem ABS pada Sepeda Motor
Meskipun teknologi yang ramah lingkungan ini terus mengalami perkembangan dan masih digunakan hingga saat ini, ternyata Honda telah meluncurkan mobil hybrid pertamanya, Honda Insight, sejak tahun 1999.
Pada saat itu, teknologi ini dikenal sebagai mild hybrid, mirip dengan yang diterapkan pada Suzuki Ertiga dan XL7 saat ini.
Teknologi ini dikenal dengan nama IMA (Integrated Motor Assist), yang bertugas mendukung kinerja mesin utama sehingga konsumsi bahan bakar dapat lebih efisien.
Selain Honda Insight, teknologi semi-hybrid ini juga diterapkan pada model CR-Z yang pernah dijual di Indonesia.
BACA JUGA:Harga Toyota Kijang Innova Bekas Terbaru, Mulai dari Rp 89 Jutaan
BACA JUGA:Kenapa Ban Tubeless Sering Kempis? Ini Jawabannya
Selain Honda Insight, teknologi semi-hybrid juga diterapkan pada model CR-Z.--instagram.com/@powerdrift
Seiring perkembangan waktu, teknologi ini berkembang menjadi sistem paralel atau hybrid murni, yang kini dikenal sebagai intelligent Multi Mode Drive (i-MMD).
Pada sistem ini, motor listrik dan mesin pembakaran bekerja bersama-sama, saling melengkapi dalam memberikan tenaga dan efisiensi.