Karhutlah di Sumatera Selatan Didominasi Lahan Milik Warga

Jumat 09-08-2024,21:05 WIB
Reporter : Ekky Saputra
Editor : Devi Setiawan

PALEMBANG, PALTV.CO.ID - Berdasarkan prediksi BMKG, puncak musim kemarau tahun 2024 akan terjadi pada bulan Juli hingga September 2024.

Pada puncak kemarau itu, akan berdampak pada kebakaran hutan dan lahan yang ada wilayah Sumatera Selatan.

Berdasarkan data dari citra satelit, luasan lahan terbakar di wilayah Sumatera Selatan semester 1 periode Januari hingga Juni 2024 mencapai 313,5 hektare.

Jumlah tersebut dinilai masih terkendali jika dibandingkan dengan tahun 2023 yang mencapai 1.124 hektare.

BACA JUGA:Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh Serahkan Langsung B1-KWK Kepada Herman Deru-Cik Ujang, Menyala Abangku!

BACA JUGA:Jaksa Masuk Sekolah: Kejati Sumsel Beri Arahan Cegah Judi Online dan CyberBullying di SMA Negeri 10 Palembang

Kepala Balai Pengendalian Perubahan Iklim dan Kebakaran Hutan dan Lahan (PPIKHL) Wilayah Sumatera, Ferdian Krisnanto mengungkapkan, wilayah kebakaran hutan dan lahan di Sumatera Selatan pada tahun 2024 ini merupakan daerah baru, yang tahun lalu justru tidak terbakar. 

"Banyak sekali spot-spot yang terbakar di wilayah Sumatera selatan. Agak berbeda dari tahun yang lalu, sekarang spot terbakar itu malah muncul di tempat yang tahun lalu tidak terbakar," kata Kepala Balai PPIKHL Wilayah Sumatera Ferdian Krisnanto.


Ferdian Krisnanto, Kepala Balai PPIKHL Wilayah Sumatera, Jumat (9/8/2024).-Ekky Saputra-PALTV

Sementara pada bulan Juli 2024, di Sumatera Selatan mulai banyak ditemukan fire spot. Diperkirakan untuk lahan yang terbakar mencapai 100 hektare, didominasi oleh lahan milik warga yang akan dijadikan sebagai perkebunan karet maupun perkebunan kelapa sawit.

"Kalo kita lihat, lahan yang tahun lalu aman, tahun ini terbakar. Kita indikasikan dibuka untuk perkebunan peremajaan karet dan sawit," pungkas Kepala Balai PPIKHL Wilayah Sumatera Ferdian Krisnanto.

Kategori :