PALTV.CO.ID- Homeschooling adalah metode pendidikan di mana anak-anak belajar di rumah di bawah bimbingan orang tua atau tutor, bukan di sekolah formal. Metode ini telah menjadi semakin populer dalam beberapa dekade terakhir, terutama di negara-negara Barat, dan mulai mendapatkan perhatian lebih di berbagai belahan dunia, termasuk Indonesia.
Dengan semakin berkembangnya teknologi dan akses ke sumber daya pendidikan online, homeschooling kini menjadi alternatif yang lebih mudah dijangkau oleh banyak keluarga. Namun, apakah homeschooling adalah solusi jangka panjang yang efektif atau hanya tren sesaat?
Salah satu keunggulan utama homeschooling adalah fleksibilitas. Orang tua dapat menyesuaikan kurikulum dan metode pengajaran sesuai dengan kebutuhan dan minat anak mereka.
Ini memungkinkan anak untuk belajar dengan kecepatan mereka sendiri dan mengeksplorasi bidang yang mereka minati lebih dalam. Dalam lingkungan homeschooling, anak-anak dapat menerima perhatian satu lawan satu, yang seringkali sulit didapatkan di sekolah dengan jumlah murid yang besar.
BACA JUGA: Pendidikan Berbasis Teknologi, Dosen Milenial di Garis Depan Inovasi
BACA JUGA:Transformasi Pembelajaran! Game Sebagai Solusi Pendidikan yang Interaktif
Selain itu, homeschooling memberikan kebebasan bagi keluarga untuk mengatur jadwal belajar sesuai dengan ritme hidup mereka. Keluarga yang sering berpindah tempat tinggal atau memiliki jadwal kerja yang tidak konvensional dapat tetap memberikan pendidikan yang konsisten kepada anak-anak mereka.
Kebebasan ini juga memungkinkan keluarga untuk memasukkan pelajaran yang mungkin tidak diajarkan di sekolah umum, seperti pelajaran agama atau keterampilan praktis.
Namun, homeschooling juga memiliki tantangan dan kekurangannya sendiri. Salah satu kekhawatiran terbesar adalah kurangnya sosialisasi. Sekolah tidak hanya tempat untuk belajar akademik tetapi juga tempat di mana anak-anak belajar keterampilan sosial, seperti berinteraksi dengan teman sebaya, bekerja dalam tim, dan mengelola konflik.
Anak-anak yang bersekolah di rumah mungkin kehilangan kesempatan ini, kecuali orang tua secara aktif mencari kegiatan ekstrakurikuler atau kelompok bermain untuk anak-anak mereka.
Guru privat dengan gadis kecil belajar di rumah - prostooleh-freepik
Kualitas pendidikan juga menjadi perhatian. Tidak semua orang tua memiliki keterampilan mengajar atau pengetahuan yang diperlukan untuk mengajarkan semua mata pelajaran secara efektif. Meskipun ada banyak sumber daya online yang dapat membantu, tidak semua keluarga memiliki akses atau kemampuan untuk memanfaatkannya dengan baik.
Selain itu, tanpa standar pengujian dan penilaian yang konsisten, sulit untuk menilai apakah anak-anak yang bersekolah di rumah menerima pendidikan yang setara dengan anak-anak yang bersekolah di sekolah formal.
Keputusan untuk memilih homeschooling juga dipengaruhi oleh berbagai faktor, termasuk keyakinan agama, kebutuhan khusus anak, dan ketidakpuasan terhadap sistem pendidikan umum.
Beberapa orang tua memilih homeschooling karena mereka merasa sekolah umum tidak dapat memenuhi kebutuhan khusus anak mereka, seperti gangguan belajar atau kebutuhan emosional tertentu. Yang lain mungkin memiliki keyakinan agama atau filosofis yang tidak sejalan dengan kurikulum sekolah umum.