Menikmati Wisata Seru De Tjolomadoe

Kamis 01-08-2024,15:04 WIB
Reporter : erika febri
Editor : Hanida Syafrina

PALEMBANG, PALTV.CO.ID,- De Tjolomadoe adalah destinasi wisata edukatif yang memanfaatkan bekas bangunan Pabrik Gula Colomadu di Karanganyar, Solo.

Pabrik gula ini berhenti beroperasi pada tahun 1998 dan kemudian direvitalisasi menjadi pusat wisata dengan mempertahankan ciri khas bangunan asli. Nama De Tjolomadoe sendiri menjadi simbol dari transformasi ini, menggabungkan elemen sejarah dengan sentuhan modern.

Pabrik Gula Colomadu, yang didirikan pada 8 Desember 1861 oleh Mangkunegara IV, menjadi pionir dalam industri gula di Indonesia. Nama "Colomadu" sendiri berarti "Gunung Madu," mencerminkan harapan kemakmuran dan kesuksesan.

Pabrik ini merupakan pabrik gula pertama yang dibangun oleh pribumi dan berfungsi penuh sejak tahun 1863.

BACA JUGA:Kiara Artha Park Bandung: Destinasi Wisata Ideal untuk Akhir Pekan

Meski berhenti beroperasi pada tahun 1998, pabrik ini memiliki nilai sejarah yang signifikan. Revitalisasi yang dimulai pada 8 April 2017 bertujuan untuk mempertahankan warisan sejarah ini sekaligus mengubahnya menjadi destinasi wisata.

De Tjolomadoe sekarang tidak hanya menyimpan artefak sejarah industri gula, tetapi juga menjadi tempat untuk berbagai kegiatan budaya dan komersial.

De Tjolomadoe menawarkan berbagai fasilitas yang membuatnya menjadi destinasi menarik bagi pengunjung dari berbagai kalangan. Salah satu daya tarik utama adalah aula konser Tjolomadoe, yang sering digunakan untuk acara musik, pertunjukan seni, dan berbagai pameran.

Aula ini dapat menampung hingga 3.000 orang, dilengkapi dengan pendingin ruangan yang memastikan kenyamanan selama acara berlangsung.

BACA JUGA:Instax Mini LiPlay: Tiga Warna Baru dan Pembaruan Firmware yang Super Kece

Selain itu, terdapat museum yang memamerkan berbagai artefak sejarah dari masa kejayaan pabrik gula. Di museum ini, pengunjung dapat melihat mesin-mesin pengolahan gula, ketel uap, dan berbagai peralatan lainnya yang digunakan di masa lalu.

Keunikan dari bangunan ini adalah arsitektur Belanda yang masih dipertahankan, termasuk lantai hitam dan kuning yang khas.

De Tjolomadoe juga memiliki gedung serbaguna Sarkara yang sering digunakan untuk berbagai acara, toko ritel yang menjual souvenir khas, dan beberapa kafe dengan nuansa kolonial, seperti Kafe Besali dan Tjolo Koffie.

Spot foto Instagramable juga banyak tersebar di sekitar area, menjadikan tempat ini populer di kalangan pecinta fotografi.

BACA JUGA:Pesona Megalitikum Sulawesi Tengah: Jejak Peradaban Ribuan Tahun

Kategori :

Terkait

Kamis 01-08-2024,15:04 WIB

Menikmati Wisata Seru De Tjolomadoe