Meskipun ada anggapan bahwa berlari tanpa alas kaki dapat memberikan keuntungan metabolik yang lebih, sebuah studi dalam jurnal "Metabolic cost of running barefoot versus shod: is lighter better?" menyatakan bahwa tidak ada perbedaan signifikan dalam pembakaran kalori antara berlari dengan alas kaki dan tanpa alas kaki.
Risiko Lari Tanpa Alas Kaki
Meskipun memiliki manfaat, berlari tanpa alas kaki juga memiliki risiko yang harus diperhatikan. Misalnya, risiko luka akibat tusukan atau infeksi bisa meningkat. Berlari di permukaan yang sangat panas atau dingin juga bisa merusak telapak kaki.
Selain itu, risiko patah tulang bisa meningkat bagi mereka yang berlari tanpa alas kaki. Terlebih lagi, lari tanpa alas kaki tidak dianjurkan bagi penderita neuropati diabetes, kondisi di mana penderita diabetes kehilangan sensasi pada kaki, sehingga tidak menyadari adanya luka.
BACA JUGA: Kesehatan Jantung dan Kolesterol Tinggi, Strategi Utama untuk Hidup Sehat
Tips Berlari Tanpa Alas Kaki
Untuk memulai, berikan waktu bagi tubuh Anda untuk beradaptasi dengan menggunakan sepatu dengan sol yang lebih tipis terlebih dahulu. Jika penyesuaian ini berjalan lancar, Anda bisa mencoba berlari tanpa alas kaki.
Pilihlah permukaan yang lembut, seperti lapangan sepak bola, saat Anda baru memulai. Mulailah dengan jarak tempuh yang lebih pendek dan tingkatkan secara perlahan-lahan. Hindari berlari jarak jauh saat pertama kali mencoba berlari tanpa alas kaki.
Demikian beberapa manfaat dan risiko lari tanpa alas kaki yang perlu Anda ketahui. Meskipun terdapat manfaat yang bisa didapatkan, penting untuk mempertimbangkan kondisi kesehatan Anda dan berkonsultasi dengan dokter sebelum memutuskan untuk berlari tanpa alas kaki.*