PALEMBANG, PALTV.CO.ID– Memasuki awal musim kemarau tahun 2024 ini, tidak hanya Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla) yang menjadi perhatian Pemerintah.
Lantaran saat ini, jumlah pasien yang mengidap Inspeksi Saluran Pernafasan Akut (ISPA), turut terpantau mengalami peningkatan, khususnya di kota Palembang.
Diutarakan oleh, Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (Kabid P2P) Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Palembang, Yudhi Setiawan. Dari sebanyak 42 Puskesmas di Palembang, penyakit dengan rengking tertinggi adalah ISPA, bahkan hampir 30 persen dari pasien Puskesmas di Palembang adalah pasien ISPA.
“kalau ISPA banyak. Dari 42 Puskesmas itu, kalau dirangking, selalu ISPA tertinggi ya. Gejalanya batuk, demam. Kalau 1 Puskes kunjungannya sampai 100, mungkin pasien ISPA bisa sekitar 30 persen.” Tungkasnya.
BACA JUGA:Berbagi di Hari Jumat, PALTV Kunjungi Dua Panti Asuhan
Menghadapi potensi bencana asap akibat Karhutla pada kemarau ini, Dinas Kesehatan Kota Palembang sudah melakukan berbagai persiapan, seperti memastikan stok obat-obatan serta masker tersedia, untuk mengantisipasi potensi peningkatan signifikan pasien ISPA.
“kita sudah siap. Obat-obatan siap, dan masker siap untuk kaitan ISPA. Tapi kita tidak berharap terjadi Karhutla seperti beberapa tahun lalu.” Lanjut Kabid P2P Dinkes Kota Palembang, Yudhi Setiawan.
Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (Kabid P2P) Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Palembang, Yudhi Setiawan-Foto/Sandy Pratama-PALTV
Ditambahkan Yudhi, menghindari ISPA, masyarakat dihimbau untuk melakukan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS), meningkatkan gizi anak, karena pasien ISPA mayoritas anak-anak, serta ke fasilitas kesehatan jika kondisi kesehatan memburuk.
“ISPA ini kaitan dengan udara, PHBS. Jadi kita harapkan gizi anak ditingkatkan, karena penderita ISPA banyak anak-anak ya. Kalau memang ada yang menderita ISPA, dan keadaan memburuk, harus langsung ke Faskes ya.” Himbau Yudhi Setiawan.(*)