PALEMBANG, PALTV.CO.ID,- BYD M6 kini menjadi MPV listrik pertama di Indonesia yang dijual dengan harga terjangkau. Meskipun statusnya sebagai produk baru masih impor, PT BYD Motor Indonesia mendapatkan insentif dari pemerintah.
BYD M6 menjadi model keempat di pasar Indonesia yang mendapatkan insentif CBU (Completely Built Up), setelah Dolphin, Atto 3, dan Seal. MPV listrik ini bebas dari bea masuk dan PPnBM (Pajak Penjualan atas Barang Mewah).
Kedua insentif ini diberikan karena BYD dianggap memiliki komitmen untuk membangun ekosistem kendaraan listrik di Indonesia, termasuk mendirikan pabrik di Subang, Jawa Barat.
Namun, insentif ini hanya berlaku selama sekitar dua tahun. Artinya, pada 2026, keempat mobil listrik tersebut harus diproduksi secara lokal dengan kuota sesuai jumlah unit yang mereka pasarkan saat masih impor utuh. Oleh karena itu, tidak heran jika lineup yang dijual BYD saat ini harganya masih kompetitif. Begitu pula dengan BYD M6 yang resmi diluncurkan di ajang Gaikindo Indonesia International Auto Show (GIIAS) 2024.
BACA JUGA:Pemerintah Perpanjang Kebijakan Restrukturisasi Kredit KUR untuk UMKM
MPV listrik pertama di Indonesia ini memiliki harga Rp379 juta untuk tipe Standar, Rp419 juta untuk tipe Superior, dan Rp429 juta untuk tipe Superior Captain Seat, on the road. Tersedia empat pilihan warna, yaitu putih, biru, hitam, dan abu-abu.
Jika dibandingkan dengan mobil listrik China dengan dimensi lebih kecil yang hanya bisa membawa lima penumpang, BYD M6 memiliki ukuran lebih besar dan bisa membawa enam penumpang untuk format captain seat, serta tujuh penumpang untuk versi standarnya.
MPV listrik ini memiliki panjang 4.710 milimeter, lebar 1.810 mm, tinggi 1.690 mm, dengan jarak poros roda depan ke belakang 2.800 mm. Ground clearance-nya 170 mm, menggunakan velg ukuran 17 inci yang dibalut ban 225/55, suspensi depan MacPherson Strut, dan belakang multi link.
Dengan kabin yang lebih luas dan daya angkut lebih banyak, BYD M6 menjadi salah satu kendaraan yang menarik perhatian pengunjung GIIAS 2024. Menurut pantauan Viva Otomotif, M6 menjadi salah satu produk baru yang selalu ramai dikunjungi, mulai dari pagi hingga malam hari, mobil ini selalu dikerumuni orang.
BACA JUGA:Komite Nasional Demokrat Tetap Mencalonkan Biden Sebagai Capres AS
Soal powertrain, semua varian mobil mengandalkan baterai lithium ferrophosphate atau LFP blade dengan kapasitas berbeda-beda. Untuk tipe Standar, dayanya yaitu 55,4 kWh dengan jarak tempuh sekitar 420 km berdasarkan pengujian NEDC (New European Driving Cycle).
Tenaga maksimal dari motor listrik penggerak roda depan tersebut adalah 120 kW, serta torsi puncaknya 310 Nm. Untuk berakselerasi dari 0 hingga 100 km per jam, dibutuhkan waktu sekitar 10,1 detik.
Berbeda dengan tipe Superior, kapasitas baterainya adalah 71,8 kWh dengan jarak tempuh melalui pengujian NEDC yang diklaim mencapai 530 km. Tenaga maksimalnya 150 kW dan torsi 310 Nm. Karena lebih bertenaga, untuk mencapai 100 km per jam hanya dibutuhkan waktu 8,6 detik.
BYD M6 hadir sebagai alternatif baru bagi konsumen yang mencari MPV listrik dengan harga terjangkau dan fitur-fitur unggulan. Dukungan insentif dari pemerintah serta komitmen BYD dalam membangun ekosistem kendaraan listrik di Indonesia menjadikan BYD M6 sebagai pilihan menarik di pasar otomotif tanah air.
BACA JUGA:Inovasi dan Strategi di GIIAS 2024 untuk Menghadapi Persaingan Mobil Listrik oleh Wuling