PALEMBANG, PALTV.CO.ID,- Donald Trump telah mengumumkan JD Vance, senator junior dari Ohio sekaligus penulis memoar "Hillbilly Elegy," sebagai calon wakil presidennya untuk pemilihan presiden mendatang.
JD Vance yang sebelumnya dikenal sebagai kritikus keras terhadap Trump dan pernah menyebutnya sebagai "Hitler Amerika" dan "penipuan total," akhirnya menerima Trump saat mencalonkan diri untuk kursi Senat pada tahun 2022. Vance akhirnya mendapatkan dukungan dari mantan presiden tersebut dalam pemilihan pendahuluan Partai Republik yang ketat.
Profil JD Vance
James David Vance, atau lebih dikenal sebagai JD Vance, adalah seorang senator dari Ohio yang dilantik pada 3 Januari 2023. Vance lahir dan dibesarkan di Middletown, Ohio, sebuah kota manufaktur yang dulunya makmur dengan mayoritas penduduknya berasal dari kalangan menengah.
BACA JUGA:Jens Raven Cetak Gol Perdananya dalam Laga Timnas Indonesia lawan Filipina di Piala AFF U-19
Namun, situasi berubah ketika banyak keluarga kehilangan pekerjaan dan jatuh dalam kemiskinan serta masalah sosial, termasuk keluarga Vance sendiri. Pengalaman masa kecil yang sulit tersebut dituangkan dalam memoar "Hillbilly Elegy" yang diterbitkan pada 2016.
Mengenal Lebih Jauh JD Vance, Calon Wapres Amerika Serikat Pendamping Donald Trump--teamjdvance/ig
Memoar tersebut memberikan gambaran nyata tentang cobaan, kerja keras, dan keputusan yang diambil oleh anggota keluarga serta teman-temannya.
Melalui buku itu, Vance ingin menyampaikan kepada warga Amerika dari latar belakang yang serupa bahwa perubahan bisa terjadi jika ada kemauan. Buku tersebut menjadi salah satu yang terpopuler pada 2016.
Karir Politik JD Vance
BACA JUGA:Pemkab Muara Enim Berkomitmen Jaga Stabilitas Harga Bahan Pokok
Karir politik Vance dimulai pada tahun 2022 saat ia melihat peluang besar karena senator Partai Republik Rob Portman, tidak mencalonkan diri lagi.
Vance memulai kampanye dengan modal sebesar 10 juta dolar AS, yang berasal dari sumbangan mantan bosnya di Silicon Valley, Peter Thiel. akhirnya JD Vance pun berhasil terpilih lalu dilantik pada 3 Januari 2023.
Selama menjabat sebagai senator, Vance dikenal sebagai tokoh konservatif yang mendukung kebijakan ekonomi populis. Senator berusia 39 tahun ini juga menjadi salah satu anggota kongres yang paling skeptis terhadap bantuan ke Ukraina.
Dalam beberapa bulan terakhir, Vance telah mengusulkan beberapa rancangan undang-undang (RUU), meski sering kali ditolak di DPR. Beberapa RUU yang pernah diajukannya antara lain penahanan dana federal untuk perguruan tinggi yang memprotes perang Israel di Gaza dan mempekerjakan imigran ilegal, serta RUU yang memutus akses pemerintah China ke pasar modal AS.