Sejarah Panjang Memelihara Merpati
Budaya memelihara merpati bukanlah hal baru di Mesir. Bahkan, orang Mesir kuno meninggalkan jejak hidangan rebusan merpati dalam artefak yang berasal dari zaman Firaun.
Pada abad ke-17, Iran juga membangun menara merpati, meskipun tujuan mereka adalah untuk mengumpulkan guano atau kotoran merpati sebagai pupuk yang kaya nitrogen bagi tanaman melon dan mentimun.
Saat ini, orang Mesir menggunakan merpati baik untuk dagingnya maupun kotorannya. Daging merpati dan guano membantu memberi makan lebih dari 95 juta orang di Mesir. Hal ini menunjukkan betapa pentingnya peran merpati dalam kehidupan masyarakat Mesir, baik dari segi kuliner maupun pertanian.
Jika Anda berkesempatan mengunjungi Mesir, hamam mahshi adalah salah satu hidangan yang wajib dicoba.
Anda dapat menikmati hamam mahshi yang dipanggang di atas api arang kayu di kafe-kafe di seluruh Mesir, khususnya di Kairo. Aroma dan cita rasa hamam mahshi yang khas akan membawa Anda pada pengalaman kuliner yang tak terlupakan.
Hamam mahshi bukan sekadar hidangan, melainkan bagian dari budaya dan sejarah panjang Mesir. Dengan mencicipi hidangan ini, Anda juga turut merasakan kekayaan tradisi dan warisan kuliner yang telah diwariskan dari generasi ke generasi.
Resep Tradisional Hamam Mahshi
Berikut adalah resep sederhana untuk mencoba membuat hamam mahshi di rumah:
BACA JUGA:Pemilik Mobil Tesla Dapat Berbagi Arah Dengan Mobil Langsung dari Ponsel
Bahan-bahan:
- 4 ekor merpati muda, dibersihkan
- 1 cangkir nasi atau freekeh
- 1 bawang bombay, cincang halus