Kisah Nokia dari Pabrik Kertas Hingga Menjadi Produsen Ponsel Pertama di Dunia

Sabtu 29-06-2024,15:15 WIB
Reporter : Riko Saputra
Editor : Muhadi Syukur

BACA JUGA:Tren Teknologi Terkini, 5 Ponsel Nokia Terbaik dengan Fitur Terunggul!

Hal ini menjadikan Nokia sebagai pionir di dunia seluler, termasuk di Eropa. Pada tahun 1987, perusahaan meluncurkan Mobira Cityman 900, salah satu ponsel portabel pertama yang beratnya "hanya" 800 gram termasuk baterainya.

Ponsel ini diberi nama "Gorba" setelah pemimpin Soviet Mikhail Gorbachev menggunakannya. Seruan tersebut disampaikan saat konferensi pers di Helsinki.

Selain itu, pada awal tahun 1990-an, Nokia menjual unit bisnis non-telekomunikasi seperti data, energi, televisi, ban, dan manufaktur kabel, dengan fokus pada inovasi di sektor telepon seluler yang sedang berkembang pasar.

Sebagai produsen ponsel, Nokia sempat sukses besar karena mereka dapat merespons berbagai tantangan yang ada dengan baik. Finlandia pernah mengalami resesi pada 1990an dan Nokia Corporation sedang mengalami kesulitan keuangan. Pada saat yang sama, pemerintah telah meliberalisasi pasar telekomunikasi dan Finlandia bergabung dengan Uni Eropa, sehingga mendekatkan negara tersebut ke pasar Barat.   

BACA JUGA:Nokia Balik Lagi dengan Nokia G42, Pilihan yang Murah Tapi Gak Murahan

Nokia menyadari bahwa keputusan pertumbuhan terbaik adalah dengan mengkhususkan diri pada pasar telekomunikasi seluler, sehingga Nokia mulai melakukan divestasi dari divisi bisnis non-telekomunikasi.   

Nokia juga menyadari bahwa kekuatannya sebagai sebuah perusahaan terletak pada penelitian dan pengembangan untuk inovasi.  

Namun, kesuksesan Nokia tak bertahan ketika perusahaan tidak siap untuk menanggapi dampak dari kehadiran Apple iPhone yang diperkenalkan oleh Steve Jobs tahun 2007.  Nokia memiliki banyak insinyur yang hebat dalam mengembangkan perangkat keras baru dengan desain inovatif dan fungsi unik. Nokia memiliki portofolio produk perusahaan sangat besar. Strategi ini berhasil dengan baik ketika bisnis masih berkembang.  

Namun, iPhone Apple terus mengungguli dengan hadirnya setiap versi baru dengan gimik selalu lebih baik dari produk sebelumnya. Selama bertahun-tahun, kontennya mengalami peningkatan paling besar, sementara desain fisiknya hanya mengalami sedikit perubahan.  

BACA JUGA:Tentukan Pilihanmu , Perbandingan Nokia Magic Max vs. iPhone 14 Pro Max


Nokia kolaps namun beruntung masih bisa bangkit --Foto : instagram/@telefone_antigo

Di sisi lain, sistem penelitian dan pengembangan Nokia lebih fokus pada perangkat keras dibandingkan perangkat lunak dan konten. 

Pada akhir tahun 2000-an, Nokia menghasilkan beragam produk. Bahkan tanpa buku terlaris, penjualannya masih mencapai sekitar 400 juta unit, namun sebagian besar volumenya dihasilkan oleh ponsel biasa dengan harga sekitar 30 Euro, yang tidak banyak membantu meningkatkan keuntungan.   

Perusahaan ini juga memiliki masalah internal, salah satunya waktu tunggu yang sangat lama untuk memasarkan ponsel dan struktur manajemen yang rumit yang dipenuhi dengan politik internal.  Segera setelah kehadiran iPhone, keuntungan Nokia turun 30%, dan penjualan turun sebesar 3,1%. Sementara keuntungan iPhone Apple melonjak sebesar 330% pada periode yang sama. 

Kemudian, pada Oktober 2008, smartphone pertama dengan sistem operasi Android, HTC Dream, juga meluncur dengan menggunakan software open source. Sementara Nokia terus berkutat membuat sistem operasinya, Symbian, mampu bersaing dengan iOS dan Android, namun platformnya sulit beradaptasi.   

Kategori :