PALEMBANG, PALTV.CO.ID- Teknologi artificial intelligence (AI) telah menjadi sebuah inovasi yang mendalam dan meresap ke dalam berbagai sektor kehidupan manusia.
Dari kesehatan hingga hiburan, kehadiran AI telah memberikan manfaat yang tak terbantahkan. Namun, di balik manfaatnya yang begitu besar, ada pula risiko yang harus diwaspadai, salah satunya adalah meningkatnya ancaman kekerasan berbasis gender online (KBGO).
KBGO merupakan fenomena serius yang menimbulkan ancaman terhadap individu dalam dunia maya, di mana mereka menjadi target berdasarkan jenis kelamin mereka. Bentuk-bentuk KBGO sangat beragam dan dapat berdampak negatif secara mental, emosional, bahkan fisik terhadap korban.
Salah satunya adalah pelecehan online, di mana korban mengalami komunikasi yang tidak diinginkan atau merendahkan, yang dapat berujung pada trauma psikologis yang signifikan. Ancaman terhadap keamanan dan integritas fisik juga menjadi bagian dari KBGO, menciptakan ketakutan dan kecemasan yang berkepanjangan pada korban.
BACA JUGA:BPKB Mobil Tak Kunjung Diterima, Ratusan Konsumen Geruduk Dealer Auto2000 Cabang Baturaja
Selain itu, peretasan akun untuk tujuan mencemarkan nama baik atau menyebarkan informasi pribadi secara ilegal juga merupakan bentuk lain dari KBGO yang dapat mengancam privasi dan reputasi korban.
KBGO bukan hanya masalah individu, tetapi juga merusak kebebasan berekspresi dan hak privasi mereka secara keseluruhan. Oleh karena itu, perlindungan yang efektif terhadap korban KBGO menjadi sangat penting untuk mencegah dampak negatif yang lebih luas, serta memastikan bahwa semua orang dapat menggunakan platform digital tanpa rasa takut atau risiko yang tidak adil.
Peran AI dalam konteks KBGO sangatlah signifikan. AI memiliki kemampuan untuk mengumpulkan, menganalisis, dan memproses data dalam skala besar dengan cepat dan akurat. Potensi ini memberikan harapan untuk mendeteksi dan menanggulangi kekerasan serta pelecehan online dengan lebih efektif.
Namun demikian, implementasi AI dalam platform media sosial sering kali menghadapi tantangan dalam membedakan konten yang berbahaya dari konten yang sah. Ini meningkatkan risiko penyalahgunaan AI untuk menciptakan konten yang merugikan, seperti deepfake yaitu video atau audio palsu yang sangat meyakinkan yang sulit dideteksi secara otomatis.
Akankah AI Mengubah Segalanya? Membongkar Dampaknya di Era Digital-@rawpixel.com-freepik
Teknologi kecerdasan buatan tidak hanya berpotensi mengancam privasi data pribadi, tetapi juga dapat dimanfaatkan untuk memanipulasi atau mengancam individu dengan menggunakan data yang tidak terlindungi.
Oleh karena itu, diperlukan langkah-langkah kebijakan dan regulasi yang ketat untuk mengawasi serta mengatur penggunaan dan pengembangan teknologi AI ini.Untuk mengatasi risiko ini, diperlukan kebijakan dan regulasi yang ketat untuk mengontrol penggunaan dan pengembangan AI.
Regulasi ini harus mengutamakan perlindungan privasi data pribadi, mendorong praktik penggunaan AI yang bertanggung jawab, serta memastikan transparansi dalam penggunaan algoritma.
Dengan menerapkan kebijakan yang sesuai, kita dapat mengurangi dampak negatif dari penggunaan AI dalam KBGO, mempromosikan penggunaan teknologi yang etis, serta menjaga keamanan dan integritas dalam lingkungan digital yang semakin kompleks ini.
Implementasi kebijakan yang tepat dapat membantu menjaga agar perkembangan teknologi AI memberikan dampak positif yang lebih besar bagi masyarakat secara keseluruhan.