PALEMBANG, PALTV.CO.ID- Terakhir kali kita bertemu dengan Mike (Will Smith) dan Marcus (Martin Lawrence), mereka menghadapi ancaman terhadap orang-orang terdekat mereka.
Kapten Conrad (Joe Pantoliano), yang meski sering tampak kesal dengan kelakuan Mike dan Marcus, sebenarnya sangat menyayangi mereka, menjadi korban dalam sebuah kasus tragis. Lebih parahnya lagi, orang yang bertanggung jawab atas kematian Conrad adalah Armando Aretas (Jacob Scipio), anak Mike sendiri.
Di seri keempat ini, yang diberi judul Ride or Die, serial Bad Boys kembali menunjukkan bahwa Will Smith dan Martin Lawrence masih memiliki banyak amunisi untuk menghibur penonton.
Setelah pernikahan Mike dengan Christine (Melanie Liburd), Mike dan Marcus dihadapkan pada kenyataan bahwa kepolisian Miami menuduh mendiang Kapten Conrad terlibat dalam kasus korupsi.
Tentu saja, Mike dan Marcus langsung mencari cara untuk membela nama baik bos mereka yang telah tiada. Salah satu cara tersebut adalah dengan menghubungi anak Mike yang kini dipenjara, Armando Aretas.
BACA JUGA:Mengenal Bagian-Bagian dari Ka’bah Kiblatnya Umat Muslim
Seperti kebanyakan film produksi Jerry Bruckheimer lainnya, mendapatkan pengakuan dari Armando bukanlah pekerjaan mudah. Aksi pun dimulai dengan tembakan, kejar-kejaran, mobil yang meledak, bahkan hingga melibatkan buaya albino.
Jangan salah sangka, meskipun Bad Boys: Ride or Die hadir dengan bungkus baru yang mengkilap, isinya tetap menjanjikan keseruan seperti film-film sebelumnya. Dari segi plot, skrip yang ditulis oleh Chris Bremner dan Will Beall mungkin tidak menawarkan banyak konflik, tetapi petualangan seru yang disajikan membuat kedua karakternya selalu berada di ujung tanduk.
Adil dan Bilall, yang juga menyutradarai Bad Boys for Life, tampaknya memiliki visi yang jelas untuk membuat film ini semenarik mungkin. Mereka tidak peduli jika skrip film ini dipenuhi dengan klise. Tentu saja, karakter perempuan akan menjadi korban, mengikuti pola yang sudah ada.
Bad Boys, Ride or Die Tetap Seru dan Tetap Kocak!--SUMBER Foto: Instagram@willsmith
Bukan Bad Boys namanya jika babak ketiga tidak diisi dengan adegan penyelamatan yang heroik. Meskipun penjahat dalam film ini disusun dengan cara yang sama seperti ratusan penjahat di film aksi lainnya, Adil dan Bilall tahu dua hal penting. Pertama, penonton datang untuk menyaksikan aksi Mike dan Marcus yang selalu menghibur. Kedua, set pieces action yang tiada tara.
Dalam Bad Boys: Ride or Die, penulis skrip memberikan banyak peluang bagi Will Smith dan Martin Lawrence untuk bersenang-senang. Sementara Marcus kini lebih selektif dalam hal makanan (adegan tembak-tembakan sambil makan permen dalam slow motion adalah hiburan tersendiri), Mike dibalut dengan kecemasan akibat kematian kapten mereka.
Tambahan elemen ini sebenarnya tidak terlalu diperlukan karena para penggemar lama film ini akan tetap menonton mereka berdua apapun skenarionya. Interaksi mereka seperti biasa tetap menghibur, terasa sekali bahwa film ini dimainkan oleh dua orang yang saling menyayangi satu sama lain.
Setiap adegan yang melibatkan mereka membuat Bad Boys: Ride or Die menjadi tontonan yang menyenangkan bahkan tanpa ledakan granat.
Berbicara mengenai set pieces, Adil dan Bilall mungkin belum bisa menandingi kemampuan Michael Bay dalam menampilkan ledakan yang sinematik, tetapi dalam hal bahasa visual, mereka memiliki referensi yang gila sehingga hasil akhirnya adalah film yang sungguh mengasyikkan.