PALEMBANG, PALTV.CO.ID - Pemerintah China mengeluarkan pernyataan tegas kepada Uni Eropa untuk segera menghentikan investigasi antisubsidi terhadap impor mobil listrik berbasis baterai (battery electric vehicle/BEV) dari China.
Juru Bicara Kementerian Luar Negeri China Mao Ning, menegaskan bahwa langkah ini penting untuk menghindari gangguan pada kerja sama ekonomi dan perdagangan antara China dan Uni Eropa serta menjaga stabilitas rantai industri dan pasokan global.
Pernyataan ini disampaikan dalam konferensi pers di Beijing pada Kamis, 30 Mei 2024.
Mao Ning menekankan bahwa penyelidikan yang dilakukan oleh Uni Eropa berpotensi merusak hubungan ekonomi kedua belah pihak.
BACA JUGA:Pemuda di Palembang Laporkan Teman Ga Ada Akhlak Bawa Kabur Sepeda Motor
"China mendesak Uni Eropa untuk menghentikan penyelidikan tersebut sesegera mungkin agar tidak mengganggu kerja sama ekonomi dan perdagangan China-UE serta stabilitas rantai industri dan pasokan," ujar Mao Ning.
Ia juga memperingatkan bahwa jika Uni Eropa tetap melanjutkan penyelidikan, China tidak akan tinggal diam dan akan mengambil tindakan yang diperlukan untuk melindungi hak dan kepentingannya.
Investigasi antisubsidi ini diluncurkan oleh Uni Eropa pada Oktober 2023 setelah Presiden Komisi Eropa Ursula von der Leyen menyatakan kekhawatirannya bahwa impor kendaraan listrik China akan membanjiri pasar Eropa dan mendistorsi pasar otomotif.
Pernyataan ini menjadi dasar bagi peluncuran investigasi resmi yang bertujuan untuk menentukan apakah produsen mobil listrik China menerima subsidi yang memberikan keuntungan tidak adil di pasar Eropa.
BACA JUGA:Pemkab Banyuasin Melepas 199 Jemaah Calon Haji ke Tanah Suci
Namun, China berulang kali menyatakan bahwa penyelidikan ini tidak berdasar dan merupakan bentuk proteksionisme. Mao Ning menegaskan bahwa investigasi tersebut tidak sesuai dengan aturan internasional dan penuh dengan praktik yang tidak bisa dibenarkan.
Menteri Perdagangan China, Wang Wentao, juga menekankan bahwa kesuksesan manufaktur kendaraan listrik China bukan karena subsidi, tetapi karena inovasi teknologi yang berkelanjutan, sistem rantai pasokan yang kuat, dan persaingan pasar yang sehat.
Dalam sebuah pertemuan di Paris pada 7 April 2024, Wang menyatakan bahwa perkembangan pesat industri kendaraan listrik China merupakan hasil dari kerja keras dan inovasi, bukan dari bantuan finansial pemerintah.
Uni Eropa juga mempertimbangkan untuk mengenakan tarif impor terhadap kendaraan listrik dari China. Namun, penerapan tarif ini ditunda setelah pemilihan Parlemen Eropa pada 6-9 Juni 2024.
BACA JUGA:12 Cara Mudah Membedakan Sepatu Asli dan KW