Membidik Kesehatan Wanita, Panduan Lengkap Pemeriksaan Medical Check-Up yang Penting

Jumat 31-05-2024,16:21 WIB
Reporter : Tita umi k
Editor : Abidin Riwanto

5. TORCH

Pemeriksaan ini penting untuk mendeteksi infeksi TORCH (toxoplasmosis, rubella, cytomegalovirus, dan herpes simplex virus) yang bisa menyebabkan cacat lahir atau kematian bayi. Pemeriksaan ini idealnya dilakukan sebelum kehamilan atau pada trimester awal, sebaiknya 6 bulan sebelum kehamilan.

6. SADARI (Periksa Payudara Sendiri)

Pemeriksaan payudara sendiri dilakukan dengan tangan dan penglihatan untuk mendeteksi perubahan fisik pada payudara, agar dapat segera ditangani jika ada indikasi kondisi serius.

7. USG Perut

USG tidak hanya untuk memeriksa kehamilan, tetapi juga dapat mendeteksi masalah kesehatan lain seperti pada sistem empedu, urinasi, kardiovaskuler, usus buntu, dan pembesaran kelenjar getah bening.

Pemeriksaan untuk Wanita yang Sudah Menikah atau Sudah Pernah Berhubungan Seksual

Selain pemeriksaan yang sama dengan wanita yang belum menikah, tambahan pemeriksaan berikut perlu dilakukan:

1. Pap Smear

Pemeriksaan pap smear bertujuan mendeteksi risiko kanker serviks. Pemeriksaan ini sangat penting bagi wanita yang aktif secara seksual dan termasuk pemeriksaan panggul yang mencakup vulva, vagina, dan mulut rahim.

BACA JUGA: Heboh, Tas Ransel Hitam Mencurigakan Ditemukan Tergeletak di Stasiun LRT RSUD Siti Fatimah Palembang

2. Pemeriksaan Infeksi Menular Seksual

Pemeriksaan ini untuk mendeteksi infeksi menular seksual seperti gonore, sifilis, dan trichomoniasis, terutama pada wanita dengan risiko tinggi.

Pemeriksaan untuk Wanita Pasca Menopause

1. Pemeriksaan Kepadatan Tulang (Bone Mineral Density)

Pemeriksaan ini wajib bagi wanita pasca menopause yang berusia 65 tahun ke atas, dan bisa juga dilakukan pada yang berusia di bawah 65 tahun jika ada faktor risiko seperti berat badan rendah, riwayat patah tulang, penggunaan obat berisiko tinggi, atau kondisi yang menyebabkan kehilangan massa tulang. Perubahan hormonal pasca menopause meningkatkan risiko osteoporosis.

Kategori :