Yuk, Kenali Manfaat dan Panduan Diet Ketogenik untuk Epilepsi

Rabu 22-05-2024,15:07 WIB
Reporter : Tita umi k
Editor : Abidin Riwanto

PALEMBANG, PALTV.CO.ID- Diet ketogenik, sering dikenal sebagai diet keto, adalah metode diet yang mengurangi asupan karbohidrat harian hingga tidak lebih dari 50 gram. 

Diet ini kerap direkomendasikan oleh dokter untuk membantu pengobatan epilepsi. Apa saja manfaat diet keto untuk epilepsi dan bagaimana cara melakukannya? 

Simak ulasannya berikut ini.

Manfaat Diet Ketogenik untuk Epilepsi

Epilepsi adalah penyakit kronis yang ditandai dengan gangguan pada sistem saraf pusat akibat aktivitas listrik yang tidak normal di otak, yang menyebabkan kejang tiba-tiba tanpa pemicu yang jelas.

Pengobatan utama epilepsi adalah obat antiepilepsi seperti sodium valproate, carbamazepine, lamotrigine, dan lainnya. Namun, ada beberapa kasus di mana pasien tidak merespon obat-obatan tersebut. Dalam situasi ini, dokter mungkin menyarankan diet ketogenik sebagai terapi tambahan.

BACA JUGA:Tertunduk Lesu, Sarimuda Dituntut 4 Taun 6 Bulan Penjara Dugaan Korupsi PT SMS

Diet ketogenik telah lama digunakan sebagai terapi untuk pasien epilepsi yang tidak merespons obat atau tidak dapat menjalani operasi. Jika tidak diobati, epilepsi dapat berbahaya bagi penderitanya.

Diet ketogenik merupakan diet rendah karbohidrat dan tinggi lemak. Dengan menjalani diet keto, tubuh mengubah sumber energi utama dari karbohidrat menjadi lemak, yang memicu kondisi ketosis.

Ketosis adalah keadaan di mana tubuh kekurangan karbohidrat sebagai bahan bakar dan mulai memecah lemak menjadi energi, menghasilkan zat keton.

Panduan Diet Ketogenik untuk Epilepsi

Diet ketogenik untuk epilepsi harus dilakukan sesuai panduan dan di bawah pengawasan dokter. Kalori, cairan, dan protein harus diukur dengan cermat. Biasanya, diet dimulai di rumah sakit. Pada pasien epilepsi, diet terdiri dari 70-80% lemak, 20% protein, dan 5-10% karbohidrat.

BACA JUGA:Marc Klok Kecewa Usai Tak Dipanggil ke Timnas Indonesia untuk Kualifikasi Piala Dunia 2026

Biasanya, kebutuhan lemak harian adalah 25-40% dari total kalori, tetapi anak-anak dengan epilepsi membutuhkan 80-90% lemak setiap hari. Misalnya, jika mengonsumsi 1 gram karbohidrat dan protein, harus disertai dengan 3-4 gram lemak.

Karena diet ini rendah karbohidrat, penderita tidak dianjurkan mengonsumsi nasi, pasta, roti, kentang, atau jagung. Beberapa makanan tinggi lemak yang dianjurkan termasuk sosis, ikan, keju, daging, mentega, sayuran berserat, heavy whipping cream, minyak kanola atau zaitun, dan lainnya.

Kategori :