PALEMBANG, PALTV.CO.ID,- Sejumlah negara di Asia Selatan dan Asia Tenggara melaporkan fenomena heatwave atau gelombang panas yang ekstrem di berbagai wilayahnya.
Dari pengamatan terbaru, suhu harian di beberapa lokasi telah melampaui 40 derajat Celcius, bahkan mencapai puncaknya di 47 derajat.
Kondisi ini diprediksi akan mencatat rekor baru, melebihi gelombang panas yang terjadi pada tahun 2023.
Penyebab Gelombang Panas
BACA JUGA:Minimalisir Emisi Gas Rumah Kaca, PT Medco E&P Lematang Resmi Menjadi Pelanggan PLN
Ada beberapa faktor yang berkontribusi terhadap fenomena gelombang panas ini:
Gerak Semu Matahari: Salah satu penyebab utama adalah gerak semu matahari di wilayah Asia Tenggara. Pada akhir April hingga awal Mei, matahari berada di atas 10 derajat Lintang Utara.
Posisi ini menyebabkan peningkatan intensitas radiasi matahari yang diterima oleh wilayah tersebut, sehingga suhu permukaan meningkat drastis.
Anomali Iklim El Nino 2023-2024: Fenomena El Nino yang terjadi pada periode 2023-2024 juga memainkan peran penting dalam peningkatan suhu.
BACA JUGA:Analisis Hukum Penarikan Paksa Kendaraan oleh Debt Collector, Kemenkumham Sumsel Gunakan Sipkumham
El Nino, yang ditandai dengan peningkatan suhu permukaan laut di Samudra Pasifik, dapat menyebabkan kenaikan suhu global hingga 2 derajat Celcius.
Efek El Nino ini sangat dirasakan di kawasan Asia, yang menyebabkan cuaca menjadi lebih panas dan kering.
Pemanasan Global dan Perubahan Iklim: Faktor pemanasan global dan perubahan iklim secara umum juga berkontribusi terhadap peningkatan suhu di Asia.
Penelitian menunjukkan bahwa pemanasan di Asia terjadi lebih cepat dibandingkan dengan rata-rata global. Emisi gas rumah kaca yang terus meningkat menyebabkan akumulasi panas di atmosfer, sehingga suhu permukaan bumi terus naik.
BACA JUGA:Koperasi Simpan Pinjam Budi Sejahtera Abadi Gelar Rapat Anggota Tahunan