Antarmuka pengguna untuk mesin pencari ChatGPT belum diungkapkan.
Kemungkinan akan beradaptasi berdasarkan perangkat yang digunakan, kemungkinan menampilkan hasil web dan ringkasan AI secara berdampingan di desktop dan menumpuknya satu per satu di smartphone.
Copilot Microsoft, yang mengintegrasikan GPT-4 dengan mesin pencari Bing, menawarkan pandangan yang serupa tentang bagaimana mesin pencari ChatGPT mungkin terlihat dan berfungsi.
Kemungkinan besar OpenAI sedang menyiapkan panggung untuk membuat chatbot GPT-nya lebih kuat. Yang patut diperhatikan, memicu spekulasi tentang ambisi pencarian OpenAI adalah sebuah halaman web terbaru, "search.chatgpt.com," yang dilaporkan menampilkan pesan "tidak ditemukan."
BACA JUGA:Rahasia Gangan Belitung, Warisan Kuliner yang Meraih Simpati Lidah
URL ini secara singkat dialihkan ke situs web resmi ChatGPT, memberi petunjuk tentang peluncuran potensial yang akan datang.
Selain itu, laporan menyarankan OpenAI telah mendaftarkan nama domain baru untuk "mesin pencari ChatGPT" dan memperoleh sertifikat keamanan, yang lebih memperkuat teori-teori ini.
Namun, belum ada yang resmi dari OpenAI, tetapi diharapkan akan segera melakukan pengungkapan resmi.
Setelah diluncurkan, ini pasti akan memberikan persaingan langsung dengan Google, yang mempertahankan posisi dominan di pasar mesin pencari, memegang sekitar 90 persen pangsa pasar.
BACA JUGA:Gagal Ke Olimpiade, Netizen Indonesia Hingga Presiden FIFA Dukung Perjuangan Garuda Muda
Setelah Google, Bing milik Microsoft menduduki posisi kedua di pasar mesin pencari. Microsoft sudah meningkatkan permainan pencarian dan AI-nya dengan fitur Copilot, yang mengintegrasikan model GPT-4 ke dalam mesin pencari Bing-nya.
Mengenai ketersediaan, sebuah postingan oleh seorang influencer menyarankan bahwa OpenAI mungkin akan meluncurkan mesin pencari ChatGPT pada 9 Mei. Ada lebih banyak laporan yang menyarankan peluncuran potensial dalam beberapa hari mendatang.(*)