Sementara itu, harga ekspor meningkat karena sentimen geopolitik dan permintaan yang mulai pulih, terutama dari Tiongkok dan India.
Di Tiongkok, harga batubara impor lebih kompetitif dibandingkan harga domestik, mendorong peningkatan impor termasuk dari Indonesia yang menyumbang sekitar 60% dari total impor batubara Tiongkok tahun lalu.
Di India, meningkatnya konsumsi energi meningkatkan permintaan akan batubara menjelang musim panas, mendorong pemerintah India untuk merekomendasikan peningkatan impor guna mengamankan pasokan energi.
Hal ini mengindikasikan bahwa harga batubara kemungkinan akan tetap positif dalam beberapa minggu mendatang.
BACA JUGA:Tim RuKI Kemenkumham Sumsel Menginspirasi Siswa SMKN 2 Palembang tentang Kekayaan Intelektual
Hendra juga menambahkan bahwa harga batubara masih akan mengalami volatilitas, dan tekanan terhadap harga dapat dipicu oleh kondisi pasar yang kelebihan pasokan. Meskipun produksi masih di bawah target, permintaan masih cukup baik sehingga harga batubara sedikit menguat.*