Pada bulan April 1962, Indonesia . pemerintah memulai pembangunan Ampera. Jembatan ini selesai dibangun dan dibuka resmi untuk umum oleh Menteri/Panglima Angkatan Darat Jenderal Ahmad Yani pada tanggal 30 September 1965, hanya beberapa jam sebelum ia dibunuh oleh pasukan Gerakan 30 September.
BACA JUGA:Menyelusuri Keunikan Musem Parasit: Meguro Parasitological Museum Tokyo
Periode Orde Lama dan Orde Baru --Foto : instagram/@palembang.zamanbingen
Jembatan ini awalnya dikenal dengan nama Jembatan Bung Karno setelah presiden saat itu, namun setelah kejatuhannya, jembatan tersebut berganti nama menjadi Jembatan Ampera. Jembatan kedua yang melintasi Sungai Musi di Palembang yaitu jembatan Musi II dibangun pada tanggal 4 Agustus 1992.
Pada 6 Desember 1988, pemerintah Indonesia memperluas wilayah administratif Palembang sejauh 12 kilometer dari pusat kota. 9 desa Musi Banyuasin digabung menjadi 2 kecamatan baru di Palembang, dan 1 desa Ogan Komering Iliri digabung menjadi kabupaten Seberang Ulu I.
Saat kerusuhan tanah Indonesia tahun 1998, Palembang juga memiliki 10 toko. Belasan mobil lebih dibakar dan beberapa orang terluka akibat aksi perusuh saat mahasiswa melakukan aksi jalan kaki menuju kantor Anggota DPRD Sumsel. Ribuan polisi dan tentara menjaga kota di berbagai tempat. Tim Relawan untuk Kemanusiaan melaporkan juga terjadi kekerasan seksual.(*)