PALEMBANG, PALTV.CO.ID - Ketika kita berbicara tentang sosok yang mempersembahkan hidupnya untuk meningkatkan pemahaman umat terhadap Al-Qur'an, nama KH As'ad Humam adalah salah satu yang paling mencolok.
Lahir di Yogyakarta, Indonesia, As'ad mengalami perjalanan hidup yang penuh liku dan ujian sebelum akhirnya menemukan panggilannya dalam mendidik jutaan orang dalam membaca Al-Qur'an.
Perjalanan Hidup As'ad, dari Ujian Menuju Panggilan
Pada usia muda, As'ad Humam terkenal sebagai pemuda yang bersemangat dalam mengejar ilmu. Namun, pada usia 18 tahun, nasib menghampirinya dalam bentuk kecelakaan tragis.
Terjatuh dari pohon mengakibatkan As'ad mengalami cedera serius yang membatasi gerak tubuhnya.
Dokter mengabarkan bahwa As'ad akan hidup dengan keterbatasan fisik, menggunakan tongkat sebagai penopangnya.
Meskipun kecelakaan itu mengubah jalannya, As'ad tidak membiarkan dirinya terpuruk. Ia memilih untuk menyalurkan semangat dan kecintaannya pada Islam dengan menjadi seorang guru ngaji. Di sinilah ia menemukan panggilannya sejati.
Metode Pembelajaran Revolusioner Iqro
BACA JUGA:Tuntunan Islam dalam Memotong Kuku: Sebuah Kebiasaan yang Berpahala
Sebagai seorang guru ngaji, As'ad Humam memiliki visi yang jelas: memudahkan jutaan Muslim dalam mempelajari dan memahami Al-Qur'an.
Melalui dedikasinya, ia merumuskan metode pembelajaran yang revolusioner yang dikenal sebagai metode Iqro.
Metode ini terbilang sederhana namun efektif. Mulai dari dasar, murid-muridnya diberi pemahaman huruf-huruf Arab dan dipandu secara bertahap menuju membaca kalimat-kalimat yang lebih kompleks.
Dengan pendekatan ini, proses pembelajaran Al-Qur'an menjadi lebih mudah dipahami, terutama bagi anak-anak.
BACA JUGA:Tuntunan Islam dalam Memotong Kuku: Sebuah Kebiasaan yang Berpahala