Bahkan akibat kejadian tersebut, seluruh keluarga Edo harus tidur di bagian dapur dengan tidak adanya penerangan saat malam hari diakibatkan terputusnya aliran listrik.
3 rumah warga Muara Enim yang hancur tertimpa girder Flyover Bantaian belum dapat kejelasan dari pihak proyek, Sabtu (9/3/2024).-Yansyah-PALTV
"Bukan rumah saya saja, masih ada dua rumah lagi yang menjadi korban," sebut Edo.
Hingga pasca kejadian, belum ada dari pihak proyek pembangunan Flyover Bantaian atau Pemerintah dan pihak terkait yang akan bertanggung jawab atas musibah tersebut.
“Bahkan sampai sekarang tidak ada bantuan sedikitpun dari pihak terkait. Saya minta kepada awak media untuk bisa membantu menginformasikan bahwa masih ada korban lain yang perlu diperhatikan," pintanya.
Juliana (51), warga yang terdampak lainnya mengatakan bahwa pada saat kejadian tidak ada satu orangpun yang menghubunginya.
BACA JUGA:Girder Fly Over Bantaian Petak Muara Enim Roboh, Timpa KA Babaranjang
Warga berharap pihak proyek pembangunan Flyover Bantaian atau pihak terkait bertanggung jawab atas kerusakan rumah dan harta benda milik mereka, Sabtu (9/3/2024).-Yansyah-PALTV
Saat itu Juliana sedang berada di kebun. Setelah pukul 11:30 WIB, Juliana pulang dan mendapati rumahnya sudah hancur. Saat itu juga Juliana langsung menangis.
Crane launcher yang menimpa rumah Juliana menghancurkan hampir 100 persen bangunan, hanya menyisakan sedikit namun tidak bisa digunakan untuk berlindung.
"Karena tidak bisa ditempati, saya harus mengungsi ke rumah adik," ujar Juliana dengan tatapan pilu ketika diwawancarai pada hari Sabtu, 9 Maret 2024.
Bukan hanya tempat tinggal yang hancur, hampir seluruh barang yang berada di dalam rumah Juliana ikut hancur.
BACA JUGA:Wamen Ketenagakerjaan RI Pantau Robohnya Girder Flyover Bantaian di Muara Enim
Juliana berharap pihak proyek pembangunan Flyover Bantaian atau pihak terkait bisa bertanggung jawab atas kerusakan rumah dan harta benda miliknya.