PALEMBANG, PALTV.CO.ID,- PT Mitsubishi Motors Krama Yudha Sales Indonesia (MMKSI) telah mengumumkan rencana peluncuran mobil niaga listrik terbarunya, Mitsubishi L100 EV, dengan harga yang cukup menarik, yakni Rp320 juta.
Keputusan untuk tidak segera mengekspor kendaraan ini merupakan strategi yang dipilih oleh perusahaan, dengan fokus utama pada pasar domestik Indonesia.
Selain itu, MMKSI juga telah menegaskan komitmennya untuk memproduksi mobil listrik ini secara lokal.
Presiden Direktur MMKSI, Atsushi Kurita, menjelaskan bahwa keputusan Mitsubishi untuk memasuki pasar mobil listrik di Indonesia dipengaruhi oleh berbagai insentif yang diberikan oleh pemerintah.
BACA JUGA:ASN SIap-siap! ini Penjabaran Rinci Rencana Pemindahan ASN ke IKN
Upaya untuk mendorong penggunaan kendaraan ramah lingkungan seperti mobil listrik menjadi salah satu faktor utama yang mempengaruhi keputusan perusahaan ini.
Kurita juga menyoroti bahwa pasar Indonesia lebih cenderung tertarik pada kendaraan listrik berbaterai penuh (BEV) daripada mobil hibrida.
Oleh karena itu, Mitsubishi memilih untuk fokus pada pengembangan L100 EV untuk pasar domestik.
"Kami tidak memiliki rencana untuk mengekspor, tetapi kami ingin memenuhi permintaan di Indonesia," ujarnya dalam sebuah wawancara di JIExpo Kemayoran.
BACA JUGA:Aneh tapi nyata! Berikut Misteri dan Keajaiban Memahami Mitos Pohon Beringin di Nusantara
Lebih lanjut, Kurita menegaskan komitmen perusahaan untuk memproduksi L100 EV secara lokal sebagai bagian dari syarat untuk mendapatkan insentif pajak yang ditawarkan oleh pemerintah, seperti pembebasan pajak pertambahan nilai (PPN DTP).
Namun, meskipun Mitsubishi telah berkomitmen untuk memproduksi secara lokal, Hikaru Mii, Direktur Divisi Strategi Produk MMKSI, mengungkapkan bahwa tingkat komponen dalam negeri (TKDN) dari L100 EV masih belum mencapai persyaratan minimal 40%.
Meskipun demikian, MMKSI sedang berusaha meningkatkan TKDN melalui peningkatan kerjasama dengan pemasok lokal.
Mii menjelaskan bahwa meskipun TKDN saat ini masih rendah, namun dengan meningkatnya populasi mobil listrik di Indonesia, diharapkan dapat meningkatkan rasio lokal dalam produksi kendaraan ini.