Berbeda dengan Alfred, Afgan menempatkan peringkat empat ialah motor listrik Yadea E8S Pro. Yadea E8S Pro masuk sebagai pilihan keempat karena kemudahan dalam pelayanan servis dan kecepatannya yang lumayan. Meskipun demikian, kelemahan utamanya adalah penggunaan baterai SLA yang masih menjadi perdebatan di kalangan pengguna.
5. Gova F600.
Menurut Alfred, dari lima peringkat motor listrik yang ia sebut, peringkat terbawah atau peringkat kelima ialah motor listrik Gova F600.
BACA JUGA:PPK Sekayu Mulai Terima Suara dari PPS, Tunggu Hingga Tengah Malam untuk Pergeseran Kotak Suara
Gova F600 ia Alfred letakan pada urutan ke lima karena harga yang ditawarkan cukup tinggi yaitu sekitar 30 jutaan, namun spesifikasi yang didapatkan masih kurang memuaskan.
Namun, Gova F600 juga dianggap multifungsi dan cocok untuk penggunaan sehari-hari.
Berbeda dengan Alfred, Afgan menempatkan posisi ke lima motor listrik ialah motor listrik Segway N100. Ia menilai harga motor listrik ini masih terlalu mahal yaitu sekitar 37 juta rupiah.
Meskipun ukuran motor Segway N100 yang praktis, cocok digunakan dikota dan menawarkan kemudhaan dalam berkendara, ia menganggap dengan ukuran motor sekecil itu terlalu mahal untuk dibeli.
BACA JUGA:Nasdem Memimpin Sementara di Sumsel dalam Perhitungan Suara KPU di Pemilu 2024
Diakhir pembahasan ini pun mereka mengingatkan kembali bahwa penilaian-penilaian yang mereka lalukan memang sebagai penilaian objektif semata bukan dilandasi kepentingan komersial, promosi atau lain hal untuk mempromosikan motor pilihan mereka.
Bagaimana menurut Anda ? Apakah pembahasan diatas sudah dapat membantu Anda memilih sepeda motor listrik yang sesuai dengan kebutuhan dan preferensi Anda?.*