5. Yasa Peksi Burak
Yasa Peksi Burak secara tradisi dirayakan pada saat Isra Miraj di kawasan Kerataon Yogyakarta. Yasa artinya mengadakan atau membuat, Peksi artinya burung, dan Burak artinya Buraq atau kendaraan Nabi Muhammad SAW saat Isra Miraj. Peksi Burak Yasa pada pagi hari dibawakan oleh kerabat dan Abdi Dalem Puteri, oleh permaisuri atau putri sulung sultan. Peksi Burak dibuat pada saat Ashar dan diarak menuju Masjid Gedhe, dengan didahului oleh doa bersama.
6. Nganggung
Tradisi ini dilakukan di Desa Bukit, Toboali, dan Bangka Selatan. Masyarakat dari berbagai golongan akan berkumpul dan bersilaturahmi tempat tertentu misalnya masjid.
Nganggung Tradisi ini dilakukan di Desa Bukit, Toboali, dan Bangka Selatan --Foto : instagram/@kemenagbabel
Mengulik Tradisi Mitoni dalam Budaya Jawa, Begini Prosesi dan TujuannyaMengutip laman Kemendikbud, tidak hanya saat Isra Miraj, Nganggung sering dilakukan pada waktu hajat atau niat, dan sering juga diadakan sehabis panen sebagai tanda bersyukur dan berterima kasih kepada Yang Maha Kuasa atas rezeki yang telah dilimpahkan dan diberikanNya.
Masing-masing perwakilan keluarga akan membawa makanan berupa buah-buahan, nasi beserta lauknya, hingga kue yang diletakkan di atas piring atau mangkok untuk dikumpulkan di tempat tersebut.
Mengenal Tradisi Molabot Tumpe, Ritual Adat Banggai yang Diikuti Menparekraf Sandiaga Uno
Piring dan mangkuk tersebut lalu diletakkan di atas dulang, disusun rapi dan ditutup menggunakan tudung saji dengan corak khas Bangka Belitung. Selanjutnya, acara dilanjutkan dengan agenda pembacaan doa serta ceramah dan ditutup oleh acara makan bersama.
BACA JUGA:Bisa dan Mudah Diamalkan, Ini Cara Menenangkan Hati Saat Diterpa Musibah
Perayaan Isra Miraj juga diadakan pada malam hari setelah salat Isya. Perayaan tersebut ditandai dengan pembacaan kitab Kiai Pengulu yang mengisahkan Isra Miraj. Selanjutnya buah Peksi Burak dibagikan kepada masyarakat yang hadir sebagai pengingat bahwa semuanya telah usai.
Demikian itulah peringatan Isra miraj yang diadakan di Indonesia dicampur dengan nuansa tradisi daerah setempat, hal iniboleh dilakukan mengingat Islam lahir dan di sebarakan oleh Wali Songo dengan cara yang sama yaitu menyebarkan Islam yang dikaitkan dengan tradisi setempat supaya lebih mudah dipahami karena Islam merupaka agama yang terbuka untuk segala umatnya.(*)