BACA JUGA:4 Shio Pemikat Kekayaan, Meraih Kesuksesan Finansial dengan Keberuntungan Abadi
2. Tentukan tujuan dan kebutuhan Anda.
Selanjutnya, tetapkan tujuan keuangan Anda. Ini akan membantu Anda memahami tujuan apa yang ingin Anda capai dalam jangka pendek dan jangka panjang. Misalnya, tujuan Anda melunasi utang harus diprioritaskan daripada mengumpulkan dana darurat, dibandingkan kebutuhan lainnya.
Mengapa demikian? Namun, dana darurat penting karena Anda akan membutuhkannya sewaktu-waktu. Karena risiko yang ada harus diperhitungkan.
Jika Anda mengajukan pinjaman dari bank atau lembaga kredit lainnya, Anda akan dibayar penuh pada saat Anda membayar. Oleh karena itu, kawasan ini harus diperbaiki terlebih dahulu untuk memenuhi kebutuhan finansial lainnya.
BACA JUGA:Membangun Kekayaan Mulai dari Sekarang: Langkah Pertama Menuju Kebebasan Finansial
Lalu ketikkan apa pun yang Anda inginkan. Misalnya saja biaya hidup sehari-hari, biaya sekolah menengah untuk menambah pekerjaan, dan biaya untuk memenuhi kebutuhan seluruh keluarga.
Tetapkan setiap persyaratan. Dengan cara ini, Anda akan dapat mendistribusikan pendapatan Anda dengan lebih baik dan mengetahui berapa banyak yang tersisa untuk ditabung.
3. Tetapkan prioritas Anda.
Langkah selanjutnya untuk mencapai kebebasan finansial adalah merencanakan kebutuhan Anda. Hal ini penting karena berapapun yang Anda keluarkan setiap bulannya, akan sia-sia jika tidak fokus pada tujuan utama. Dalam hal ini, uang yang Anda simpan tidak akan bertambah.Seperti topik kedua di atas, ini tentang prioritas.
BACA JUGA:Mendulang Cuan di Hari Libur, Mengoptimalkan Waktu Luang Cari Keuntungan Finansial
Perhatikan hal-hal berikut mengenai kebutuhan finansial: Ada banyak lapisan. Hal pertama yang harus diperhatikan tentunya adalah latar belakang sebagai landasan.Pendapatan harus digunakan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.
Setelah merencanakan kebutuhan sehari-hari, sisihkan sisa uang tunai untuk kebutuhan tak terduga, seperti melunasi utang. Anda dapat menggunakan sisa dana untuk ditabung untuk dana darurat, dll.
Praktek pengelolaan keuangan dapat dilakukan 50:30:20. Artinya, 50% untuk memenuhi kebutuhan pokok, 30% untuk hiburan dan kebutuhan lainnya, serta 20% untuk tabungan.