Disana juga terdapat Pasar Kaki Langit, sebelumnya dikenal sebagai Pasar Semi, menawarkan pengalaman kuliner yang unik.
Dengan suasana berbeda, pasar ini memiliki 12 lapak yang menjual beragam makanan tradisional, termasuk gudeg manggar, thiwul, kicak, dan makanan khas Yogyakarta lainnya.
Keunikan lainnya terletak pada sistem pembayaran menggunakan koin kayu, mengingatkan pada zaman Majapahit.
Selain itu di Pasar Kaki Langit para pengunjung dengan mudahnya mendapatkan oleh-oleh khas.
BACA JUGA:Yuk, Kenali Dampak Buruk Terlalu Sering Membersihkan Bodhi Motor dengan Lap Kanebo
Sebagian besar penduduknya adalah pengrajin kayu yang mahir menciptakan berbagai furnitur dan suvenir, seperti figura, meja-kursi, asbak, dan mangkuk. Maka dari itu para pengujung harus cermat dalam berbelanja.
Bagi yang ingin menikmati Desa Wisata Kaki Langit lebih lama, tersedia 27 homestay dengan konsep rumah tradisional limasan dan joglo.
Mulai dari Rp150.000,- per malam, homestay ini memberikan kesempatan kepada pengunjung untuk merasakan kehidupan desa, mulai dari memasak tradisional hingga mengikuti aktivitas pertanian. Penggunaan Jeep juga disediakan untuk menjelajahi keindahan desa.
Desa Wisata Kaki Laangit membawa pengunjungnya kembali ke masa lalu dengan nuansa tradisional yang kental.
Mulai dari pakaian, makanan, hingga pemandangan alam pedesaan, semuanya menghadirkan pengalaman unik.
Pengelola Desa Kaki Langit menawarkan pengalaman ini dengan biaya parkir yang terjangkau, yaitu Rp2.000,- untuk sepeda motor dan Rp5.000,- untuk mobil.
Dengan segala daya tariknya, Desa Wisata Kaki Langit menawarkan lebih dari sekadar tempat wisata.
Ini adalah pengalaman yang memadukan keindahan alam, seni budaya, dan kearifan lokal untuk menciptakan kenangan yang tak terlupakan bagi setiap pengunjung. Jadi, jangan lewatkan kesempatan untuk menjelajahi pesona Desa Wisata Kaki Langit di Yogyakarta!*