Bela Diri
Salah satu olahraga yang paling ideal untuk anak hiperaktif adalah jenis olahrga individu. Jenis olahraga ini bermanfaat untuk menciptakan sebuah interaksi langsung antara anak hiperaktif dan juga pelatih.
Bagi anak hiperaktif, olahraga ini lebih mudah untuk fokus ketika memperoleh instruksi antara satu lawan satu, maka dari itu olahraga invidu ini dapat menjadi pilihan yang tepat. Namun sebaliknya, anak hiperaktif akan mengalami kesulitan saat olahraga kelompok atau beregu.
Sepak Bola
Olahraga ini adalah salah satu olahraga yang ideal dan baik untuk anak yang alami hiperaktif, akan tetapi hal ini bukan berarti membatasinya untuk melakukan olahraga beregu atau berkelompok.
BACA JUGA:Perang Dingin Antara Kartel Narkoba dan Pemerintah di Ekuador Masih Bersitegang
Olahraga ini menjadi salah satu olahraga yang dianjurkan karena dapat membantu anak hiperaktif untuk selalu bergerak, sehingga dapat menyalurkan energinya dengan baik.
Hoki
Sama seperti olahraga sepak bola, olahraga basket juga dapat menuntut anak hiperaktif untuk selalu bergerak. Dan olahraga ini adalah solusi yang tepat bagi anak hiperaktif untuk lebih besar menyalurkan energinya.
Basket
Olahraga basket adalah salah satu olahraga yang diantaranya menuntut anak untuk selalu bergerak, maka dari itu olahraga ini termasuk olahraga yang cocok untuk anak-anak yang hiperaktif.
Gerakan yang konstan dalam permainan basket membuat anak hiperaktif menggunakan energinya secara optimal.
BACA JUGA: Diserang Binatang Buas Kaki Petani Kopi di Kabupaten OKU Putus
Dan berdasarkan better health, jenis olahraga pada bola basket dapat bermanfaat untuk membakar kalori pada anak hiperaktif karena dinilai bisa membakar sebanyak 630 sampai 750 kalori.
Selain itu, jenis olahraga basket ini juga dapat melatih fokus, disiplin, menjaga keseimbangan, koordinasi pada tubuh, dan kekuatan otot pada anak hiperaktif.
Nah inilah jenis olahraga yang bisa anak lakukan dan orang tua arahkan guna mengendalikan anak yang mengidap gangguan hiperaktif atau ADHD. Karena apabila kondisi ini dibiarkan, anak tersebut semakin tidak terkontrol sepanjang bertambahnya usia.