BACA JUGA:Amit-amit! Jangan Sampai Konsumsi Makanan Basi, Ini Tips Berguna untuk Menghindarinya
Pemasangan ban baru di belakang juga dapat membantu menghindari oversteer. Roda belakang membutuhkan traksi yang paling besar, dan penggunaan ban yang sudah aus dapat menyebabkan traksi berkurang secara signifikan.
Pemilik mobil perlu memahami bahwa mengganti ban depan terlebih dahulu untuk mengantisipasi pecah ban tidak selalu merupakan pilihan yang tepat.
Untuk menghindari oversteer, sebaiknya ban belakang yang memiliki fungsi utama dalam memberikan traksi yang maksimal tetap dalam kondisi baik.
Pertimbangan lain yang perlu diperhatikan setelah penggantian ban adalah rotasi ban. Tingkat keausan ban tidak selalu merata, dan rotasi ban diperlukan untuk meratakan tingkat keausan tersebut.
BACA JUGA:Muslim Harus Tahu! Ini Hukum dan Adab yang Baik Menagih Utang dalam Islam
Rotasi ban sebaiknya dilakukan setiap 10 ribu kilometer, atau bahkan lebih sering untuk mobil dengan penggerak empat roda (4WD). Rotasi dilakukan dengan menukar posisi keempat ban dari depan ke belakang secara menyilang.
Dalam melakukan rotasi, juga perlu memperhatikan ban serep jika menggunakan jenis ban penuh (full size). Buku manual kendaraan biasanya mencantumkan petunjuk rotasi untuk mobil dengan ban serep berukuran berbeda.
Pada ban dengan arah (directional), pertukaran hanya dapat dilakukan antara roda depan dan belakang, sementara pada ban tanpa arah dapat dilakukan secara menyilang.
Selain itu, setelah rotasi ban dilakukan, penting untuk memeriksa dan menyesuaikan tekanan angin ban sesuai dengan rekomendasi pabrikan.
BACA JUGA:Polres Ogan Ilir Akan Proses Hukum Oknum Kades Tambang Rambang Diduga Tidak Netral
Tekanan angin yang sesuai tidak hanya mempengaruhi kenyamanan berkendara, tetapi juga keselamatan dan umur pakai ban.
Penting juga untuk memperhatikan penggunaan semir ban setelah mengganti ban baru. Saat ini, banyak produk semir ban di pasaran dengan berbagai merek dan formulasi.
Namun, tidak semua produk semir ban memiliki kualitas yang baik dalam jangka panjang. Sebaiknya, hindari produk semir ban yang mengandung bahan kimia berlebihan, karena dapat merusak ban.
Ada baiknya memilih produk semir ban yang bersifat 'alami', seperti menggunakan teh basi, untuk menghindari dampak buruk pada ban.
BACA JUGA:Bawaslu OKI Awasi Akun Bodong Kampanye di Media Sosial