3 Budaya Jepang yang Unik untuk Sambut Bulan-Bulan yang Bermakna

Senin 08-01-2024,16:17 WIB
Reporter : Riko Saputra
Editor : Abidin Riwanto

PALEMBANG, PALTV.CO.ID- Pada tahun baru sekarang memang sangat menyenangkan liburan ke luar negeri, apalagi melihat budaya baru yang belum pernah kita lihat.

Mungkin bagi kalian yang suka jejepangan dan pernah melihat tahun baru, tapi belum pernah merasakan tahun baruan di negeri sakura, sangat dianjurkan pergi ke negara satu ini.

Destinasi budaya Jepang sangat khas dan dalam, dari zaman dulu hingga sekarang tidak pernah pudar, malahan semakin kuat dan bertambah karakternya di era modern sekarang ini.

Masyarakat Indonesia mungkin  seluruh dunia, tahu bahwa Jepang itu beragam, unik dan menarik. Namun, belum banyak orang yang mengetahui makna sejarah dan budaya negeri Sakura.

BACA JUGA:Tradisi Budaya Jepang yang Unik dari Leluhurnya: Pakaian, Seniman, dan Makanan

Berikut ini akan diulas sejarah dan dampak beberapa budaya rakyat Jepang yang telah dihuni masyarakat Jepang selama puluhan, bahkan berabad-abad. Masyarakat Indonesia mungkin  seluruh dunia, tahu bahwa Jepang itu beragam, unik dan menarik. 

Namun, belum banyak orang yang mengetahui makna sejarah dan budaya negeri Sakura. Berikut ini akan diulas sejarah dan dampak beberapa budaya rakyat Jepang yang telah dihuni masyarakat Jepang selama puluhan, bahkan berabad-abad.

Masyarakat Indonesia mungkin  seluruh dunia, tahu bahwa Jepang itu beragam, unik dan menarik. Namun, belum banyak orang yang mengetahui makna sejarah dan budaya negeri Sakura. 

Berikut ini akan diulas sejarah dan dampak beberapa budaya rakyat Jepang yang telah dihuni masyarakat Jepang selama puluhan, bahkan berabad-abad dan buadaya ini sering sekali kita jumpai juga pada pergantian tahun, menuju tahun berikutnya.


3 Budaya Jepang yang Unik untuk Sambut Bulan-Bulan yang Bermakna-freepik-freepik

1. Festival (Matsuri)

Matsuri adalah salah satu jenis festival budaya di Jepang yang diadakan pada musim panas. Matsuri ini dikaitkan dengan acara di kuil, artinya kuil  dan kuil.

Padahal, Matsuri sendiri merupakan festival keagamaan dan ibadah. Hanya saja mereka tidak memperdulikan wisatawan yang datang. 

Pasalnya, banyak  pengunjung dan wisatawan yang datang  untuk melihat acara budaya Matsuri ini.  Matsuri sendiri berasal dari kata matsuru yang berarti pemujaan atau pelayanan.

Matsuri berarti pemujaan atau pemujaan terhadap kami. Ajaran agama Shinto mencakup empat bagian matsuri: harai (doa), persembahan, norito (cek doa) dan makanan.

Kategori :