Namun, putaran mesin dari poros engkol yang menuju transmisi akan terputus apabila kampas kopling merenggang.
Tipe kopling ini banyak digunakan pada jenis motor bebek dengan transmisi manual yang tidak mempunyai tuas kopling.
Secara umum jenis kopling ini lebih mudah digunakan karena tidak perlu untuk melakukan tarik ulur tuas kopling, pengendara cukup menghidupkan mesin kemudian masukkan gigi lalu tarik gas pada sepeda motor.
BACA JUGA:Rahasia Mengendarai Motor dengan Kopling di Tanjakan: Trik Jitu Mengandalkan Rem Belakang!
Kopling terdiri atas dua bagian utama yaitu rumah kopling dan pusat kopling--Foto : Freepik.com/@pressfoto
Bagian-Bagian Pada Kopling
Kopling terdiri atas dua bagian utama yaitu rumah kopling dan pusat kopling. Sementara untuk meneruskan perputaran rumah kopling ke pusat kopling menggunakan susunan plat gesek.
Susunan plat gesek ini sering juga disebut sebagai kampas kopling dan plat–plat baja (plat kopling/plat tekan) yang saling bersentuhan.
Terdapat beberapa bagian yang terdapat pada kopling diantaranya: rumah kopling, pusat kopling, plat-plat gesek, dan plat-plat baja.
BACA JUGA:Pentingnya Mengecek Kondisi Mobil dan Kopling Sebelum Berlibur
Rumah kopling (clutch outer drum) merupakan bagian yang ikut berputar dengan poros engkol yang digerakkan pada ujung poros engkol.
Lalu terdapat pusat kopling (clutch center) yang dipasang pada ujung poros utama perseneling dan plat-plat gesek (friction plate) yang mengikuti gerak memutar pada rumah kopling.
Selanjutnya terdapat plat-plat baja yang juga mengikuti gerak memutar pusat kopling dimana lidah-lidahnya terkait pada pasak/spie kopling.
Agar plat-plat gesek dan plat-plat baja berputar secara bersama sebagai satu kesatuan, plat gesek dan plat baja ditekan secara bersama oleh pegas-pegas yang kuat.
BACA JUGA:Susah Perpindahan Transmisi Gigi Mobil, Tanda-tanda Bahwa Kopling Mobil Mengalami Masalah