Saat tidak digunakan, lidah “disimpan” di dalam rongga dada, di dekat dinding perut. Hal ini bisa terjadi karena pangkal lidah tidak menempel pada tulang tetapi berada di dalam rongga dada.
Untuk mengakses makanan, trenggiling dapat menjulurkan lidahnya hingga sepanjang 40 cm dan diameternya hanya 0,5 cm.
7. Memakan Lebih kurang 70 Juta semut dalam setahun
Julukan lain untuk trenggiling adalah trenggiling bersisik. Julukan ini lahir dari kemampuannya melahap semut dan rayap dalam jumlah besar. Sebagai spesies pemakan serangga, makanan utama trenggiling adalah semut.
Trenggiling dapat mendeteksi sarang semut atau rayap dengan indra penciumannya yang tajam, meskipun penglihatannya buruk.
Rata-rata trenggiling memakan hingga 200.000 semut dan rayap per hari. Artinya, dia bisa memakan lebih dari 70 juta serangga dalam setahun.
Saat makan, trenggiling mencubit lubang hidung dan telinganya untuk mengusir serangga. Kelopak matanya yang tebal juga melindungi trenggiling dari gigitan semut.
8. Banyak diperdagangkan secara illegal
Sayangnya, meski hewan pemalu dan penyendiri, trenggiling adalah salah satu mamalia yang paling banyak diperdagangkan di dunia. Diperkirakan puluhan ribu trenggiling diperdagangkan setiap tahun. Bahkan organisasi konservasi dunia IUCN memperkirakan satu trenggiling diambil dari alam setiap lima menit.
Hal utama yang membuatnya begitu banyak dicari adalah sisiknya yang diyakini sebagai bahan ramuan obat tradisional. Sementara itu, daging matang menjadi hidangan favorit para elit di beberapa negara.
Di Indonesia, perdagangan trenggiling merupakan praktik ilegal yang diatur oleh UU No.5 Tahun 1990 dan Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan No.106 Tahun 2018.
9. Status konservasi trenggiling terancam punah
Kedelapan spesies trenggiling terdaftar sebagai spesies terancam pada Daftar Merah IUCN spesies yang membutuhkan perhatian konservasi. Berdasarkan tinjauan tahun 2019, tiga spesies trenggiling Asia, trenggiling Cina, trenggiling Sunda, dan trenggiling Filipina terdaftar sebagai Critically Endangered (CR), sedangkan trenggiling India berstatus Endangered.level (EN).
Sebaliknya, dua spesies trenggiling Afrika, yaitu trenggiling perut putih dan trenggiling darat raksasa, tergolong terancam punah (EN), sedangkan dua spesies trenggiling Afrika lainnya masuk dalam daftar tersebut. . Status konservasi trenggiling yang memprihatinkan tidak terlepas dari tingginya tingkat perdagangan ilegal yang mengancam keberadaan spesies ini di alam liar. Pada tahun 2021, Hari Trenggiling Sedunia jatuh pada tanggal 20 Februari.
Perayaan tahunan ini merupakan salah satu bentuk upaya pelestarian trenggiling. Tujuan utamanya adalah untuk memperkenalkan trenggiling kepada masyarakat global dan meningkatkan kesadaran akan ancaman terhadap keberadaan spesies ini.