Penting untuk disadari bahwa perubahan pada motor, termasuk penggantian part, harus dilakukan dengan hati-hati dan sesuai dengan rekomendasi pabrikan.
Jika tidak yakin atau kurang berpengalaman, sebaiknya konsultasikan perubahan yang akan dilakukan kepada mekanik yang terpercaya.
Selain mengganti ring pada CVT dan memilih oli yang tepat, terdapat beberapa hal lain yang dapat diperhatikan untuk meningkatkan akselerasi motor matic dengan menggunakan part standar.
1. Perhatikan Kebersihan dan Kondisi CVT Belt
Pastikan CVT belt atau sabuk CVT dalam kondisi baik dan tidak aus. CVT belt yang aus dapat menyebabkan kehilangan tenaga karena gesekan yang lebih tinggi. Jika ditemukan tanda-tanda keausan atau kerusakan, segera gantilah dengan yang baru.
BACA JUGA:Motor Sering Parkir Tanpa Atap dan Dampaknya pada Performa dan Keawetan
2. Perawatan Roller dan Variator
Roller dan variator pada CVT memiliki peran penting dalam pemindahan tenaga. Pastikan roller dalam kondisi baik dan tidak ada aus yang berlebihan. Jika diperlukan, lakukan pembersihan dan periksa keausan pada bagian-bagian tersebut.
3. Pemilihan Roller yang Tepat
Pemilik motor matic seringkali melakukan eksperimen dengan memilih roller yang memiliki bobot berbeda. Roller yang lebih berat dapat meningkatkan akselerasi, sementara roller yang lebih ringan dapat meningkatkan kecepatan puncak. Namun, pemilihan roller harus disesuaikan dengan karakteristik berkendara yang diinginkan.
4. Pengecekan Sistem Pembakaran
Meskipun video lebih fokus pada CVT, tidak ada salahnya untuk memastikan bahwa sistem pembakaran pada mesin berjalan dengan baik. Pengecekan busi, filter udara, dan sistem bahan bakar juga dapat berkontribusi pada performa mesin secara keseluruhan.
BACA JUGA:Perjanjian Baru Antara Indonesia dan Rwanda: Langkah Penting Menuju Kesepakatan Suaka
5. Penyesuaian Tegangan CVT Belt
Beberapa motor matic memiliki sistem penyesuaian tegangan CVT belt. Pastikan tegangan belt berada dalam batas yang disarankan oleh pabrikan. Tegangan yang terlalu rendah atau tinggi dapat mempengaruhi efisiensi pemindahan tenaga.
6. Perawatan Rutin