OKU, PALTV.CO.ID - Hujan yang mulai mengguyur wilayah Kabupaten Ogan Komering Ulu (OKU) dalam dua pekan terakhir, mulai dimanfaatkan masyarakat di perkebunan untuk bercocok tanam. Seperti yang dilakukan para petani jagung yang memulai masa musim tanam.
Musim tanam ini dilakukan setelah sebelumnya para petani jagung hampir satu musim masa tanam, atau sekitar empat bulan lebih tak bisa melakukan penanaman jagung akibat musim kemarau yang panjang.
Masyarakat mulai memberanikan diri menanam jagung setelah mengamati curah hujan yang terjadi dalam dua pekan terakhir, di mana dalam dua hari hujan dengan intensitas sedang dan tinggi melanda Bumi Sebimbing Sekundang.
Zulkifli (50tahun) salah satu petani jagung di Kecamatan Baturaja Timur mengungkapkan, dirinya dan beberapa petani lain memberanikan diri mulai menanam jagung.
BACA JUGA:140 SPBU di Sumbagsel Telah Diberi Pembinaan Selama Periode Januari-Oktober 2023 oleh Pertamina
Hal ini dilakukan lantaran para petani sebelumnya sudah menyiapkan bibit serta pembersih lahan, hanya saja masih terkendala oleh curah hujan yang hampir tidak ada.
"Bibit jagung ini sebenarnya sudah disiapkan untuk musim tanam lalu, namun karena masih musim kemarau sehingga belum jadi ditanam. Kemudian setelah hujan mulai turun, bibit baru kami tanam di lahan yang sebelumnya memang sudah dibersihkan," ujar Zulkifli.
Menurutnya jika tak ada hujan sama sekali, pihaknya tak berani memulai musim tanam apalagi harga bibit saat ini cukup mahal.
"Untuk satu hektar dibutuhkan bibit 25 sampai 30 kilogram dengan harga sekitar Rp2,5 juta. Oleh karena itu kita harus memastikan betul bibit tersebut bisa tumbuh agar tidak merugi. Karena, jika kekurangan air bibit tersebut tak bisa tumbuh sempurna," jelas Zulkifli.
BACA JUGA:Antisipasi Wabah DBD, Pemkot Palembang Butuh Dukungan Warga
Para petani berharap pada musim tanam jagung pasca kemarau ini tidak mengalami gagal akibat cuaca yang belum stabil.
Selain itu, petani juga berharap ketersediaan pupuk tidak mengalami kelangkaan, sehingga petani dapat dengan mudah mendapatkan pupuk.
"Kalau jagung ini selain cuaca, keberhasilannya juga ditentukan ketersediaan pupuk. Karena jika pupuk terlambat maka pemupukan juga terlambat. Sementara jagung harus dipupuk tepat waktu sesuai dengan usia tanamnya," pungkas Zulkifli.*