BANYUASIN, PALTV.CO.ID - Dampak kemarau panjang beberapa waktu yang lalu menyebabkan tanaman laos atau lengkuas di 'Kampung Laos' Banyuasin banyak yang mati.
Paing, petani yang pertama kali menanam lengkuas di Kampung Laos Desa Merah Mata Kecamatan Banyuasin 1 Kabupaten Banyuasin, mengungkapkan bahwa selama kemarau, harga lengkuas mencapai Rp12.000 per kilogram.
Namun, pasca kemarau, harga tersebut mengalami penurunan drastis menjadi Rp8.000 per kilogram.
"Kalau kemarin saat kemarau harga laos sampai Rp12.000 per kilogram. Sekarang, mulai turun dan harganya Rp8.000 per kilogram. Cukup drastis turunnya," ujar Paing.
BACA JUGA:Mahasiswi Unsri Tewas Setelah Minum Obat Aborsi, Polres Ogan Ilir Tahan Pacar Korban
Paing, petani pelopor tanam lengkuas atau laos di Desa Merah Mata Kabupaten Banyuasin, Sabtu (18/11/2023).-Suryadi-PALTV
Dampak kemarau juga menyebabkan banyak pohon lengkuas mati, memaksa petani seperti Paing untuk melakukan rekondisi agar tanaman dapat tumbuh kembali.
Meskipun menghadapi tantangan, Paing bersyukur karena masih dapat panen, meski hasilnya tidak sebanyak pada musim hujan.
"Selama musim hujan, hasil panen mencapai 10 ton per hektare. Kami biasanya menjual hasil panen ke pasar induk atau mengirimkannya ke Bangka," terang Paing.
Dampak kemarau panjang beberapa waktu yang lalu menyebabkan tanaman laos atau lengkuas di 'Kampung Laos' Banyuasin banyak yang mati, Sabtu (18/11/2023).-Suryadi-PALTV
Tanaman lengkuas telah menjadi mata pencaharian utama di Desa Merah Mata. Paing merasa bersyukur karena berawal dari mendapatkan mimpi untuk menanam lengkuas, namun keputusannya untuk menanam lengkuas menjadi kenyataan.
BACA JUGA:Mahasiwi Unsri Meninggal Diduga Aborsi, Jenazah Sudah Dibawa Pulang Keluarga ke Kota Padang
Sekarang, seluruh warga di Desa Merah Mata ikut menanam lengkuas, menjadikan kampung Paing dikenal sebagai "Kampung Laos".*