PALEMBANG, PALTV.CO.ID- Sebagai pengganti Harry Potter, David Holmes tidak hanya merasakan keajaiban sihir di layar, tetapi juga menempuh perjalanan hidup luar biasa di dunia nyata.
Bergabung dengan tim pengganti pada bulan Agustus 2000, Holmes memulai hari pertamanya dengan keajaiban sebagai pemain Quidditch pertama di dunia untuk film pertama.
Momen itu masih segar dalam ingatannya, terutama dengan arahan semangat dari sutradara Chris Columbus.
Tidak hanya menjadi pengganti Daniel Radcliffe, Holmes juga membangun persahabatan yang kuat dengan bintang utama tersebut.
BACA JUGA:Trik Seru Mengusir Kesepian Anak Kost: 7 Hiburan Hemat yang Penuh Kemeriahan!
Radcliffe bukan hanya teman sejak kecil, tetapi juga mentor yang memainkan peran kunci dalam pertumbuhan keduanya.
Bahkan setelah kecelakaan parah pada Januari 2009 yang membuat Holmes lumpuh dari dada ke bawah, persahabatan mereka tetap tak tergoyahkan.
Dalam film dokumenter "David Holmes: Anak Laki-Laki yang Tinggal," Holmes berbagi pengalaman pasca-kecelakaan dan bagaimana persahabatannya dengan Radcliffe dan orang-orang terdekatnya tetap menjadi penopang utama dalam hidupnya.
Film ini tidak hanya mengungkapkan momen kebahagiaan di lokasi syuting Harry Potter, tetapi juga menyoroti bagaimana Holmes tetap fokus pada masa depannya.
BACA JUGA:5 Tips Atur Keuangan untuk Anak Kost Supaya Nggak Melarat saat Tanggal Tua, Nomor 1 Penting Banget!
Meskipun dihadapkan pada tantangan serius, Holmes tetap menjadi sumber inspirasi dengan sikap positifnya.
Daniel Radcliffe, sebagai produser eksekutif film dokumenter, menggambarkan Holmes sebagai sosok yang menyenangkan, lucu, pintar, baik hati, dan murah hati.
Holmes telah membuktikan kebaikannya dengan mengumpulkan dana untuk membantu mereka yang membutuhkan perawatan medis, termasuk dukungan bagi para pahlawan di NHS.
Impian Holmes untuk mendirikan sekolah pemeran pengganti mencerminkan dedikasinya untuk mewariskan keterampilan dan pengalaman kepada generasi muda.
Baginya, memberi kembali adalah esensi keberadaan manusia, dan ia berharap dapat membuka pintu kesempatan bagi orang lain, tanpa memandang kondisi fisik mereka.