BACA JUGA:Maraknya Nikah Misyar, Apa Itu Nikah Misyar dan Bagaimana Hukumnya dalam Islam?
Tapi persiapan Nabi Muhammad SAW tidak berhenti di situ. Beliau juga memikirkan strategi yang cerdas. Salah satu strategi yang digunakan adalah menempatkan pasukannya di tempat di mana matahari terbit.
Hal ini bertujuan untuk mengganggu pandangan musuh dengan silaunya sinar matahari, sehingga musuh sulit untuk memandang dengan jelas.
Selain itu, Nabi Muhammad SAW juga ingin mengetahui jumlah pasukan musuh. Untuk itu, Beliau memerintahkan para sahabatnya untuk menyandera seorang tukang masak yang merupakan bagian dari pasukan kafir Quraisy.
Dengan pertanyaan sederhana tentang berapa banyak makanan yang ia masak dalam sehari, Nabi Muhammad berhasil mendapatkan informasi yang sangat penting tentang kekuatan musuh.
BACA JUGA:Tidak Banyak yang Tahu, di Masjid Nabawi Ada Tempat Bisa Ambil Al-Qur’an Gratis Seperti Ini
Nama-nama syuhada dalam Perang Badar.--instagram.com/@exploremadeenah
Setelah semua persiapan dan strategi telah diselesaikan, Nabi Muhammad dan para sahabatnya bertawakal kepada Allah SWT dan berdoa.
Dan inilah saat di mana Allah menepati janji-Nya. Para Malaikat turun dari langit untuk bergabung dalam pertempuran Badar dan memberikan bantuan kepada pasukan muslim.
Sebagaimana disampaikan oleh Ustadz Abdul Somad:
"Lalu ada pertolongan lain, ingatlah pertolongan Allah kepada kamu, dikirimkannya 1000 malaikat bersanding dengan pasukan nabi," ungkap Ustadz Abdul Somad.
BACA JUGA:Raih Kesuksesan dengan Menjaga Konsisten Melalui Cara Mendekatkan Diri Kepada Allah SWT Seperti Ini!
Turunnya para Malaikat untuk ikut bertempur bersama pasukan Islam ini bertujuan untuk menenangkan hati para prajurit muslim yang baru pertama kali berperang fi sabilillah.
Mereka menghadapi musuh yang jumlahnya tiga kali lipat lebih banyak dari jumlah mereka, tetapi dengan pertolongan Allah SWT mereka berhasil memenangkan pertempuran.
Kisah Perang Badar adalah bukti nyata dari kekuasaan dan pertolongan Allah kepada kaum mukmin yang bersungguh-sungguh dalam mempertahankan agama Islam.
Peristiwa ini juga mengajarkan kita pentingnya persiapan, strategi, tawakal kepada Allah, dan doa dalam menghadapi cobaan dan tantangan dalam hidup.