PALEMBANG, PALTV.CO.ID- Dari data nasional yang dilansir dari situs yang sistem monitoring Harga pangan nasional, harga bahan pokok secara ramai-ramai mengalami penurunan harga.
Tetapi kenyataan di lapangan, hanya ada beberapa komoditi yang mengalami penurunan harga seperti beras dan telur ayam, Sedangkan harga untuk komoditi cabai dan gula masih tinggi.
Hal tersebut dibenarkan, Kepala Dinas Perdagangan melalui Kepala UPTD Pasar Kayuagung Irlansyah yang menyebut untuk komoditi cabai dan gula belum mengalami penurunan harga.
"Untuk harga cabai dan gula, terpantau dari data per Oktober masih belum turun. Yang mengalami penurunan harga yakni beras dan telur,"ujarnya saat ditemui di ruang kerjanya, Kamis (3/11).
BACA JUGA:Gegara Anak Rekam Percakapan, IRT Lapor Polisi Jadi Korban Penganiayaan
Lebih lanjut dirincikannya, menurut data per 1 November untuk harga beras mengalami penurumedium Rp 14 ribu per Kg turun menjadi Rp 13 ribu per Kg sedangkan premium semula Rp 16 ribu per Kg sekarang Rp 15 ribu per Kg. Lalu untuk telur ras ayam harga masih stabil di Rp 24 ribu per Kg.
"Yang mengalami kenaikan harga secara signifikan yakni cabai merah besar yang sebelumnya berkisar Rp 30 ribu naik menjadi Rp 70 ribu - Rp 80 ribu per Kg, cabai rawit merah besar semula Rp 40 ribu menjadi Rp 60 ribu sedangkan gula dari semula Rp 13,5 ribu naik menjadi Rp 17 ribu per Kg," katanya.
Untuk harga cabai yang terus naik, kata Irlan, menurutnya penyebab utama karena musim kemarau yang masih berlangsung.
"Kemarau, semua lahan kering jadi petani banyak yang gagal panen. Untuk komuditi sayuran, masih terpantau stabil hanya buncis yang mengalami kenaikan harga, semula Rp 12 ribu menjadi Rp 15 ribu,"bebernya.
BACA JUGA:Sudah DP Rp30 Juta untuk Beli Rumah, Warga Kalidoni Diberi Sertifikat Palsu
Menyikapi hal tersebut, kata Irlan, pihak Pemkab OKI sudah membentuk Tim Penekan Inflasi Daerah (TPID) untuk memantau harga pasar.
Kepala Dinas Perdagangan melalui Kepala UPTD Pasar Kayuagung Irlansyah-foto/Novan Wijaya-PALTV
"(InsyaAllah) akan ada tindak lanjut dari Tim TPID untuk memantau harga pasar agar tidak ada gejolak,"Tandasnya.(*)