PALEMBANG, PALTV.CO.ID,- Masyarakat menyambut positif keputusan PT Pertamina Patra Niaga, sebagai anak perusahaan pT Pertamina yang menurunkan harga jual BBM non-subsidi per 1 November 2023.
Menurut Direktur Eksekutif Reforminer Institute, Komaidi Notonegoro, tindakan Pertamina ini berdasarkan pergerakan harga minyak di pasar merupakan suatu bentuk edukasi positif bagi masyarakat bahwa pelaku usaha memiliki wewenang dalam menetapkan harga BBM.
Lebih dari itu, langkah cepat yang diambil oleh Pertamina kali ini juga mendapatkan apresiasi. "Ini juga berfungsi sebagai pembelajaran bagi masyarakat, bahwa ketika ada kesempatan, perusahaan dapat segera menurunkan harga BBM ," ungkap Komaidi di Jakarta, pada hari Rabu, 1 November.
Menurutnya, melalui kebijakan ini, diharapkan masyarakat akan lebih memahami bahwa penyesuaian harga dapat terjadi kapan saja, tergantung pada kondisi harga minyak dunia, yang merupakan bahan baku utama dalam produksi BBM.
BACA JUGA:Sesuai Arahan Menteri Kabinet Indonesia Maju, Pemkot Palembang Akan Optimalkan 8 Item PSN
"Namun, kita juga perlu menyadari bahwa konflik di Timur Tengah dapat memengaruhi kenaikan harga di masa mendatang," tambah Komaidi.
Menurut Komaidi, penurunan harga BBM Pertamina juga merupakan langkah tepat di tengah situasi politik nasional menjelang pemilihan umum awal tahun depan
Jika rata-rata harga minyak mengalami penurunan, terdapat peluang untuk menurunkan harga BBM dalam periode saat ini.
Pertamina, sebagai Badan Usaha Milik Negara (BUMN), berkontribusi dalam menjaga stabilitas dalam banyak aspek, terutama inflasi, pertumbuhan ekonomi, dan daya beli masyarakat," jelas Komaidi.
Anggota Komisi VII DPR, Mulyanto, menyatakan bahwa harga BBM non-subsidi yang ditawarkan oleh Pertamina merujuk pada harga pasar.
"Penurunan harga BBM non-subsidi Pertamina sudah seharusnya," ujar Mulyanto. Sebagai contoh, harga minyak jenis WTI telah terus menurun hingga mencapai 67 dolar AS per barel pada Juli 2023.
Geopolitik global juga turut mempengaruhi harga minyak dunia, dengan harga minyak mencapai puncaknya di akhir September 2023, yakni sekitar 97 dolar AS per barel. Saat ini, harga minyak turun kembali mendekati 80 dolar AS per barel.
Pada tanggal 1 November 2023, Pertamina Patra Niaga kembali menyesuaikan harga untuk seri Pertamax dan Dex Series. Seluruh jenis bensin yang ditawarkan oleh Pertamina mengalami penurunan harga, setelah penyesuaian terakhir pada 1 Oktober 2023.
BACA JUGA:Kaum Hawa Wajib Tahu! Ini Perbedaan Kosmetik Untuk Make Up dan Kosmetik Skincare