PALEMBANG, PALTV.CO.ID - Untuk dapat memasuki Museum Al-Qur’an raksasa ini, pengunjung dapat memberikan infaq pembangunan dan pemeliharaan museum sebesar Rp20.000 per orang.
Lalu, para pengunjung dapat menikmati langsung karya hebat masyarakat Palembang dalam membuat seni ukir. Pengunjung juga dapat melihat dan membeli produk-produk Usaha Kecil Menengah (UKM).
Syarkoni, pemandu lokal menjelaskan, Museum Al-Qur’an Al-Akbar ini mulai ramai di sore hari. Para pengunjung datang mengagumi seni ukir Islami sambil menunggu waktu buka puasa tiba.
“Sore-sore seperti ini mulai ramai pengunjung. Jadi istilah mereka itu anten-anten nak bebuko. Inilah keberkahan di bulan suci Ramadan. Walaupun tempat wisata lain agak sepi, kita alhamdulillah masih ada pengunjungnya,” terang Syarkoni sembari memandu pengunjung berkeliling Museum Al-Qur’an Al-Akbar.
BACA JUGA:Kitab Kuning Jadi Materi Pendalaman Santri Ponpes Qodratullah Selama Ramadan
BACA JUGA:Video: Berbuka Puasa dengan Gurihnya Laksan Kuah Susu
Salah satu pengunjung asal Lampung, Mukhlis Arifin mengaku sengaja datang ke lokasi objek wisata ini Museum Al-Qur’an Al-Akbar dengan mengajak keluarga besar untuk liburan, sekaligus melihat seni ukir Islam yang menjadi kebanggaan muslim nasional.
“Tertarik saja datang ke sini. Ingin lihat saja, ternyata ya luar biasa ya seni ukir Al-Qur’an Al-Akbar ini. Butuh effort yang lebih dan ketekunan yang luar biasa untuk bisa menghasilkan ukiran ayat-ayat Al-Qur’an,” ungkap Mukhlis penuh rasa kagum.
Al-Qur’an Al-Akbar ini dibuat 30 seniman ukir Palembang dari kurun waktu tahun 2002 hingga 2009, yang menghasilkan ukiran di permukaan 315 lembar kayu tembesu.*