BACA JUGA:Presiden Joko Widodo Resmikan Ipal Sei Selayur, Pemkot Palembang Targetkan Rampung Akhir Tahun 2023
Ia merasa senang dengan pemikiran bahwa Abigail Bailey, sebagai robot yang sangat terlatih, selalu siap membantu dalam pengambilan keputusan.
Dengan adanya Bailey, Rogerson tidak perlu lagi menghubungi pihak lain, mengganggu orang, atau menunggu tanggapan, sehingga dapat menghemat waktu dan energi.
"Senang rasanya membayangkan seseorang yang sangat terlatih, siap membantu Anda mengambil keputusan. Anda tidak perlu menelepon siapa pun, mengganggu seseorang atau menunggu jawaban," ungkapnya.
Dilansir dari tech.co, Abigail Bailey menggunakan teknik pembelajaran mendalam dengan AI generatif yang mirip dengan chatbot seperti ChatGPT dari OpenAI.
BACA JUGA:Tol Indralaya-Prabumulih Diresmikan oleh Presiden Jokowi dengan Fokus pada Pertumbuhan Ekonomi
Namun, yang membedakan Abigail Bailey adalah bahwa ia telah diprogram khusus untuk memiliki pemahaman mendalam tentang pembelajaran mesin dan manajemen pendidikan.
Ini memungkinkannya memberikan solusi yang lebih tepat sasaran terkait berbagai masalah pendidikan, mulai dari menyusun kebijakan sekolah hingga memberikan dukungan kepada siswa yang memiliki Attention Deficit Hyperactivity Disorder (ADHD).
Walaupun Abigail Bailey adalah asisten kepala sekolah berbasis AI yang sangat canggih, Rogerson tetap mengakui pentingnya pendapat dan nasehat staf sekolah yang merupakan manusia.
Abigail Bailey: Robot AI Cantik Yang Menjadi Asisten Kepala Sekolah di Inggris-- instagram.com/@cablegram, grmdaily
Robot chatbot seperti Bailey, seperti halnya chatbot lainnya, mungkin memberikan rekomendasi yang kurang akurat atau bahkan keliru dalam beberapa situasi.
BACA JUGA:Star Wars : Dark Forces Remaster akan Umumkan Tanggal Rilis Resminya
Kehadiran guru dan staf sekolah manusia masih tetap sangat berharga dalam memberikan perspektif dan penilaian yang manusiawi.
Tom Rogerson menjelaskan bahwa ia tidak memiliki niatan untuk menggunakan teknologi AI guna menggantikan peran guru manusia atau mengurangi interaksi manusia dalam pembelajaran tatap muka.
Sebaliknya, penerapan teknologi AI di sekolah yang ia pimpin dianggap sebagai "langkah menuju masa depan" yang bertujuan untuk meningkatkan efisiensi dalam berbagai aspek pendidikan.
Selain Abigail Bailey sebagai asisten kepala sekolah, sekolah ini juga telah melibatkan chatbot lain yang diberi nama Jamie Rainer.