PALEMBANG, PALTV.CO.ID,- Pada 7 Oktober 2023, Pasukan Brigade Al Qassam sukses mengejutkan dunia dengan serangan mendadak mereka ke Israel.
Serangan pasukan Al Qassam ini membuat mereka berhasil memasuki sebagian wilayah Israel.
Operasi yang dikenal sebagai "Operasi Badai Al Aqsa" ini berhasil menciptakan kekacauan dan ketidaksiapan pasukan Israel dalam menghadapi serangan besar dan terorganisir yang dilancarkan oleh Brigade Al Qassam.
Dalam beberapa hari, Brigade Al Qassam berhasil masuk ke sejumlah kota di Israel, serta menghancurkan beberapa fasilitas militer Israel.
BACA JUGA:Perang Masih Berlangsung!. Bersama Oposisi Israel Membentuk 'Kabinet Perang'
Keberhasilan pasukan Brigade Al Qassam dalam melaksanakan operasi ini membuat Israel terkejut dan kewalahan.
Dilansir Wikipedia melalui dokumen APH, Brigade Al Qassam, atau yang secara resmi dikenal sebagai Brigade Izz Al-Din Al-Qassam atau Brigade Ezzedeen Al Qassam, adalah sayap militer dari organisasi politik Islam Sunni militan, Hamas.
Organisasi ini pertama kali didirikan pada tahun 1987 di Palestina, dan Brigade Al Qassam sendiri muncul pada tahun 1991 sebagai bagian dari Hamas.
Awalnya, pasukan Brigade Al Qassam beroperasi secara rahasia, dan tugas utamanya adalah menjalankan serangan-serangan sporadis di wilayah Israel.
BACA JUGA:Catat! Ini kecerobohan Dalam Pertandingan Mobile Legend Yang Sebabkan Kekalahan Tim.
Namun berjalanya waktu, peran Brigade Al Qassam berubah sejak Hamas mengambil alih kendali Jalur Gaza pada tahun 2007 dan memegang pemerintahan di sana.
Mereka berkembang menjadi kekuatan militer yang lebih konvensional dan mulai beroperasi di Gaza serta memiliki perwakilan di Tepi Barat.
Mengenal Brigade Al Qassam, Pasukan Rahasia Hamas yang Sukses Gempur Tentara Israel-- instagram.com/@-sndwf
Tujuan politik dari Brigade Al Qassam,yaitu seperti yang tercatat dalam dokumen Dewan Perwakilan Australia, adalah untuk menyatukan Israel dan Palestina di bawah pemerintahan Islam.
Brigade Al Qassam diyakini memiliki antara 7.000 hingga 10.000 anggota aktif, dengan tambahan sekitar 20.000 prajurit cadangan.