Mengenal Nomophobia, Rasa Takut Ketika Jauh dari Ponsel

Mengenal Nomophobia, Rasa Takut Ketika Jauh dari Ponsel

Ponsel pintar yang telah menjadi kebutuhan pokok masyarakat di era digitalisasi dapat menyebabkan nomophobia.-milindri-pixabaycom/milindri

PALEMBANG, PALTV.CO.ID - Era digitalisasi saat ini telah mengubah banyak kepribadian seseorang. Ponsel atau yang sering disebut handphone sudah menjadi kebutuhan primer semua orang. Segala sesuatu bisa kita lakukan dengan Ponsel kita, sehingga tak dapat dipungkiri jika banyak orang yang selalu membawa ponselnya di manapun mereka berada.

Ponsel pintar langsung terhubung dengan internet, sehingga orang-orang dapat langsung terhubung dengan dunia. Maka tak heran, orang-orang sedikit obsesif dalam penggunaannya terhadap ponsel yang membuat itu menjadi tidak lagi sehat.

Nomophobia yang merupakan singkatan dari No Mobile Phone Phobia adalah rasa takut yang berlebih yang dialami seseorang saat berada jauh dari ponselnya. Orang-orang dengan kondisi seperti ini menganggap hal itu wajar dan kerap mengaitkannya dengan tuntutan pekerjaan. Walau terkesan sepele, Nomophobia patut diwaspadai karena bisa mengganggu kesehatan.

Fobia ini umumnya berawal dari kecanduan ponsel, di mana ketika seseorang mengalami nomophobia, ia akan merasakan kekhawatiran apabila tidak bisa menggunakan atau mengecek ponselnya. Namun, sebenarnya hal ini belum dapat dipastikan. Para peneliti juga mencatat belum adanya kejelasan terkait apakah gangguan tersebut berasal dari gangguan kecemasan yang sudah ada atau dari kecanduan ponsel.

BACA JUGA:Tips Hidup Sehat Bagi Penyandang Diabetes

BACA JUGA:3 Masjid dengan Gaya Arsitektur Unik di Indonesia

Penyebab dari nomophobia ini belum jelas. Namun, fobia ini kemungkinan besar muncul karena adanya keinginan untuk selalu melihat informasi pekerjaan dari ponsel sehingga kekhawatiran berlebih apabila tidak mengetahui informasi tersebut. Hal demikian akan menimbulkan kepanikan atau kecemasan bagi orang yang mengalaminya.

Dikutip dari Scoopwhoop, sebuah artikel tahun 2019 dalam Journal of Family Medicine and Primary Care, yang menyebutkan bahwa beberapa kondisi psikologis potensial, seperti kecemasan sosial atau gangguan panik, dapat muncul pada seseorang sebelum nomophobia.

Gejala nomophobia bisa dikatakan mirip dengan fobia dan gangguan kecemasan lainnya. Mereka yang terdampak akan mengalami sulit bernapas, gemetar, berkeringat, agitasi, disorientasi, dan detak jantung cepat yang tidak teratur. Orang dengan Gejala ini sulit mengontrol rasa takut dan panik dalam dirinya. Untuk menghindari hal tersebut, mereka akan melakukan segala cara agar ponsel tetap berada di dekatnya.

Orang-orang dengan gejala nomophobia cenderung memiliki ciri-ciri yang sering terlihat dalam kehidupan sehari-hari. Seperti contohnya orang yang membawa ponsel ke kamar mandi, atau bahkan bermain ponsel di jalanan ramai. Mereka yang terus-menerus memeriksa ponselnya setiap waktu, menggunakan ponsel ketika dalam perkumpulan yang ramai.

BACA JUGA:Atasi Banjir dalam Kota, Pemkab OKU Segera Normalisasi Saluran Air

BACA JUGA:Rumah Adat dengan Bentuk Unik di Indonesia

Fobia ini juga memiliki gejala fisik dan psikis yang sering tampak dan mengganggu kesehatan seseorang yang mengalaminya. Pada gejala psikis contohnya seperti rasa takut, khawatir dan cemas yang berlebihan ketika jauh dari ponsel dan tidak bisa menggunakan ponsel sementara waktu. Pada gejala fisik contohnya seperti sesak pada dada, jantung berdegup kencang, mengalami insomnia atau sulit tidur, tubuh berkeringat, kepala pusing. Bahkan ketika kita sering menatap layar ponsel terlalu lama juga akan menimbulkan masalah kesehatan, seperti sakit leher, nyeri di pergelangan tangan, serta daya pandang jadi berkurang.* (Euriko Yoseph Pangaribuan, PALTV.CO.ID)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: berbagai sumber